Menuju konten utama

Contoh Soal Teks Anekdot Pilihan Ganda dan Essay Beserta Jawaban

Berikut 30 contoh soal teks anekdot kelas 10 dalam bentuk pilihan ganda dan essay beserta jawabannya.

Contoh Soal Teks Anekdot Pilihan Ganda dan Essay Beserta Jawaban
ilustrasi pelajaran bahasa indonesia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Teks anekdot merupakan salah satu materi yang terdapat dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10. Untuk memahami tentang materi teks anekdot, siswa dapat mengerjakan contoh soal teks anekdot pilihan ganda dan contoh soal teks anekdot essay.

Dikutip dari Bahan Ajar Teks Anekdot (2022) oleh Kabul Prasetya dan Dedi Wijayanti, dijelaskan bahwa teks anekdot adalah cerita singkat yang menghibur dan memberikan kesan tertentu kepada pembaca atau pendengar. Cerita ini umumnya berfokus pada tokoh penting atau terkenal, seringkali berdasarkan kejadian nyata yang kemudian diolah dengan menambahkan unsur rekaan untuk memberikan sentuhan humor.

Selaras dengan hal tersebut K. Danandjaja dalam buku Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain (1997) menyatakan bahwa anekdot adalah kisah fiktif lucu mengenai tokoh atau beberapa tokoh yang benar-benar ada. I Dewa Putu Wijana dalam makalah “Pemanfaatan Teks Humor dalam Pengajaran Aspek-Aspek Kebahasaan” (1995), menambahkan bahwa teks anekdot bermuatan humor untuk menyindir, bersenda gurau, atau mengkritik secara tidak langsung ketidakberesan dalam masyarakat.

Dalam modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia (2020) oleh Indri Anatya Permatasari dijelaskan bahwa struktur teks anekdot terdiri dari abstrak, orientasi, krisis atau komplikasi, reaksi, dan bagian terakhir koda. Untuk memahami lebih lanjut mengenai materi teks anekdot, berikut ini pahami contoh soal teks anekdot pilihan ganda beserta jawabannya dan contoh soal teks anekdot essay berikut.

Soal Teks Anekdot Pilihan Ganda Beserta Jawabannya

Berikut ini contoh soal teks anekdot pilihan ganda beserta jawabannya sebagai bahan latihan untuk mendalami materi teks anekdot dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

1. Berikut ciri khas teks anekdot adalah...

A. Bersifat sindiran dan lucu

B. Mengungkapkan kebenaran yang lebih umum

C. Terilhami dari kejadian nyata

D. Anekdot dekat dengan pantun

E. Bersifat menghibur

Jawaban: A

2. Bagian yang menunjukan konflik cerita disebut…

A. Abstraksi

B. Orientasi

C. Krisis

D. Koda

E. Reaksi

Jawaban: C

3. Bagian yang menunjukan tanggapan tokoh terhadap konflik disebut…

A. Abstraksi

B. Orientasi

C. Krisis

D. Reaksi

E. Reaksi

Jawaban: D

4. Simak struktur teks anekdot berikut.

1) Koda

2) Krisis

3) Abstraksi

4) Reaksi

5) Orientasi

Urutan struktur teks anekdot yang tepat ialah…

A. 3-4-2-5-1

B. 3-5-2-4-1

C. 2-4-3-5-1

D. 5-3-1-2-4

E. 3-1-2-4-5

Jawaban: B

5. Bagian yang menunjukan situasi awal cerita disebut...

A. Abstraksi

B. Koda

C. Reaksi

D. Orientasi

E. Krisis

Jawaban: D

6. Di bawah ini yang tidak termasuk unsur kebahasaan teks anekdot adalah ....

A. Menggunakan konjungsi

B. Penggunaan kalimat seru

C. Penggunaan kalimat perintah

D. Menggunakan kata nomina

E. Menggunakan kata kerja aksi

Jawaban: D

7. Kalimat di bawah ini yang menunjukan kalimat seru adalah...

A. Agung, "Lihat ke langit dan katakan apa yang kamu lihat"

B. "Dan apa kesimpulannya

C. "Wachid, tenda kita dicuri orang!"

D. "Saya melihat jutaan bintang"

E. Prasetio berpikir sejenak, "Baik," Katanya.

Jawaban: C

8. Di bawah ini kalimat yang menunjukan konjungsi waktu adalah...

A. Seorang dosen fakultas hukum suatu Universitas sedang memberi kuliah hukum pidana.

B. Dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya pada Ahmad.

C. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedang pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala.

D. Kelas kembali berlangsung normal.

E. Saat tiba sesi tanya jawab Ali bertanya pada dosen.

Jawaban: E

9. Unsur kebahasaan pada teks anekdot di antaranya adalah menggunakan kalimat retoris yang dimaksud dengan kalimat retoris adalah...

A. Kalimat yang mengandung pesan moral

B. Kalimat kata kerja aksi

C. Kalimat yang penuh dengan kelucuan

D. Kalimat yang tidak memerlukan jawaban

E. Kalimat yang di dalamnya terdapat dialog

Jawaban: D

10. Di bawah ini yang tidak termasuk unsur kebahasaan pada teks anekdot adalah...

A. Menggunakan kalimat perintah

B. Penggunaan kalimat interogatif

C. Penggunaan kalimat seru

D. Penggunaan konjungsi

E. Penggunaan kata kerja aksi

Jawaban: B

11. Cermati kutipan berikut untuk menjawab soal nomor 11 sampai dengan 14!

Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.“Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.“Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara.

Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa!”

“Oh, maaf!” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.”

Kalimat yang menggunakan keterangan waktu pada teks anekdot tersebut adalah ….

A. Hakim berkata agar saksi menjawab pertanyaan Jaksa.

B. Saksi terkejut karena ia mengira jaksa tidak bicara kepadanya.

C. Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.

D. Bahwa ia menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini.

E. Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.

Jawaban: C

12. Kalimat yang menunjukkan kalimat seru adalah ….

A. “Apakah benar,” teriak Jaksa,

B. “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.

C. “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.”

D. “Oh, maaf! ”Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim.

E. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar?”

Jawaban: D

13. Pilih kalimat berikut yang menunjukkan kalimat imperatif.

A. “Apakah benar,” teriak Jaksa,

B. “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa!”

C. “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.”

D. “Oh, maaf! ”Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim.

E. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar?”

Jawaban: B

14. Kalimat yang menunjukkan kata kerja mental adalah…

A. terkejut

B. berteriak

C. berbicara

D. menyerang

E. mendengar

Jawaban: A

15. Cermati kutipan berikut!

Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai. “Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”.Tetapi kemudian badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam. Kapalnya selamat setelah dia membuang semua muatannya dengan bersusah payah. Kejadiaan tersebut mengingatkan padanya kalau dia seorang ‘pelaut ulung’. Badailah yang membuatnya ulung. Pikirannya kembali kepada keluarganya.“Bagaimana kalau istri dan anakku yang kubuang? Apakah saya akan memperoleh ketenangan dan merasakan kebahagiaan?” ujar si pelaut. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya.

Kalimat yang menunjukkan abstraksi adalah…

A. Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai

B. “Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”

C. Tetapi kemudian badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam.

D. Badailah yang membuatnya ulung, Pikirannya kembali kepada keluarganya

E. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya

Jawaban: A

16. Cermati teks berikut!

Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas. “Biopori itu bisa dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir,” jelasnya.

“Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto.

Fotonya nanti ditempel di buku tugas dan berikan deskripsi.”

Tiba-tiba seorang anak berkomentar.”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya, tapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat sering banjir.”

Mendengar itu semua anak dan bu guru tertawa.

Kalimat yang menunjukkan krisis adalah…

A. Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas.

B. “Biopori itu bisa dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir,” jelasnya.

C. Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di sekitar rumah

D. ”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya.“

E. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa.

Jawaban: C

17. Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot, yaitu…

A. krisis-reaksi-koda

B. orientasi-krisis-koda

C. abstraksi- krisis-koda

D. orientasi-krisis-reaksi

E. abstrak-orientasi-krisis

Jawaban: D

18. Cermati kalimat-kalimat berikut!

(1) Bu guru pun tersenyum.

(2) Siapa yang bisa membuat perumpamaan bagi penegakan hukum di negeri kita? Tanya Bu guru di depan kelas.

(3) Bu guru bertanya kenapa disebut hukum kantong kresek.

(4) Tidak lama kemudian seorang anak menjawab dengan lantang.

(5) Hukum kantong kresek Bu, kata anak itu.

(6) Hanya bisa menyelesaikan kasus kecil Bu, kalau kasus besar tidak pernah muat.

Susunlah anekdot berikut ini sesuai dengan strukturnya!

A. (1) – (2) – (3) – (4) – (5) – (6)

B. (1) – (2) – (4) – (5) – (3) – (6)

C. (2) – (4) – (5) – (3) – (6) – (1)

D. (2) – (4) – (5) – (6) – (3) – (1)

E. (3) – (2) – (1) – (4) – (5) – (6)

Jawaban: C

19. Cermati teks anekdot berikut!

Seorang ayah mengajari anaknya berenang.

“Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ayah,” kata sang anak.

“Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak,” jawab ayahnya.

Sang anak gembira.

Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang ayah tampak bersedih sementara sang anak tampak gembira. “Terima kasih, Yah, akhirnya Ayah dapat mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai, tapi kenapa ayah bersedih?” Tanyanya.

“Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak!”

Dalam teks di atas, kalimat yang menunjukkan orientasi adalah....

A. Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak.

B. Seorang ayah mengajari anaknya berenang.

C. Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak.

D. Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ayah”, kata sang anak.

E. Terima kasih, Yah, akhirnya Ayah dapat mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai.

Jawaban: D

20. Cermati kalimat-kalimat berikut!

Sebelum memilih jurusan, setiap peserta didik diwawancarai untuk menjaring data. Wawancara berlangsung selama 10 menit.

Guru : Aini!

Aini : Ya, Pak.

Guru : Silakan duduk. Bapakmu buruh, ya?

Aini : Kok tahu, Pak.

Guru : Pipimu berstempel tikar.

Aini : Maksud Bapak apa, ya?

Guru : Tersenyum sambil menunjuk tanda bangun tidur di pipi Aini.

Unsur yang tidak terdapat dalam teks tersebut adalah …

A. lucu

B. bermakna

C. menyindir

D. menggurui

E. berstruktur

Jawaban: D

Soal Essay tentang Teks Anekdot dan Jawabannya

Selain menggunakan soal pilihan ganda, untuk mendalami materi teks anekdot juga dapat dilakukan dengan mengerjakan pertanyaan essay. Berikut ini 10 soal essay tentang teks anekdot beserta jawabannya.

Perhatikan teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 1 hingga nomor 5.

Tak Punya Latar Belakang Presiden

Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang unik. Dalam situasi genting dan sangat penting pun dia masih sering meluncurkan joke-joke yang mencerdaskan.

Seperti yang dituturkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat di-interview salah satu televisi swasta. "Waktu itu saya hampir menolak penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan," ujar Pak Mahfud.

Tak disangka, jawaban Gus Dur waktu itu tidak kalah cerdiknya. ”Pak Mahfud harus bisa. Saya saja menjadi Presiden tidak perlu memiliki latar belakang presiden kok,” ujar Gus Dur santai. Jelas saja Pak Mahfud MD pun tidak berkutik. "Gus Dur memang aneh. Kalau nggak aneh, pasti nggak akan memilih saya sebagai Menhan,” kelakar Pak Mahfud.

1. Tuliskan struktur teks anekdot bagian abstrak!

Jawaban:

Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang unik. Dalam situasi genting dan sangat penting pun dia masih sering meluncurkan joke-joke yang mencerdaskan.

2. Tuliskan struktur teks anekdot bagian orientasi!

Jawaban:

Seperti yang dituturkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat di-interview salah satu televisi swasta. "Waktu itu saya hampir menolak penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan," ujar Pak Mahfud.

3. Tuliskan bagian struktur teks anekdot bagian krisis atau komplikasi!

Jawaban:

Tak disangka, jawaban Gus Dur waktu itu tidak kalah cerdiknya. ”Pak Mahfud harus bisa. Saya saja menjadi Presiden tidak perlu memiliki latar belakang presiden kok,” ujar Gus Dur santai.

4. Tuliskan bagian struktur teks anekdot bagian reaksi!

Jawaban: Jelas saja Pak Mahfud MD pun tidak berkutik.

5. Tuliskan bagian struktur teks anekdot bagian koda!

Jawaban: "Gus Dur memang aneh. Kalau nggak aneh, pasti nggak akan memilih saya sebagai Menhan,” kelakar Pak Mahfud.

6. Jelaskan 3 unsur kebahasaan teks anekdot beserta contohnya!

Jawaban:

a. Kalimat langsung

Kalimat langsung merupakan salah satu unsur utama dalam teks anekdot. Penggunaannya menambahkan kehidupan pada cerita, memberikan akses langsung ke percakapan antar tokoh, dan membuat cerita terasa lebih hidup. Kalimat langsung bisa menjadi dialog para tokoh atau kutipan langsung dari percakapan yang terjadi dalam cerita.

Contoh:

-Nasrudin kemudian bertanya, “Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?”

-Hakim tersenyum lebar. “Ah, kau jangan terlalu dalam memikirkannya.” Ia mencuil sedikit mentega dan mencicipinya. “Wah, enak benar mentega ini!”

-“Yah,” jawab Nasrudin, “Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam.”

b. Penggunaan nama tokoh utama atau orang ketiga tunggal

Penggunaan nama tokoh utama atau orang ketiga tunggal memberikan identitas pada cerita dan membantu pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur percakapan dengan lebih baik. Nama-nama tokoh tersebut bisa faktual seperti Gus Dur atau dapat disamarkan dengan menggunakan jabatan atau profesi, seperti hakim, presiden, atau jaksa.

Contoh: Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. Tokohnya adalah Nasrudin dan hakim.

c. Keterangan waktu

Keterangan waktu memberikan konteks temporal pada cerita anekdot, membantu pembaca atau pendengar untuk memahami urutan kejadian. Informasi ini sering digunakan untuk memberikan dasar waktu terjadinya cerita, sehingga alur peristiwa menjadi lebih jelas.

Contoh:

  • Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. Hakim di desanya selalu mengatakan tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian itu.
  • Saat itu juga Pak Hakim langsung tidak sibuk, dan punya waktu untuk membubuhi tanda tangan pada perjanjian Nasrudin.

7. Jelaskan struktur teks anekdot secara urut!

Jawaban:

a. Abstrak

Bagian awal teks anekdot, opsional namun memberikan gambaran tentang isi teks.

b. Orientasi

Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang suatu peristiwa. Fungsi utamanya adalah membangun teks.

c. Krisis atau Komplikasi

Bagian inti yang menunjukkan masalah unik atau tidak biasa yang terjadi pada tokoh. Salah satunya dapat berisi kekonyolan yang mengundang tawa.

d. Reaksi

Bagian yang menerangkan cara tokoh menyelesaikan masalah yang timbul. Biasanya berupa sikap mencela atau menertawakan.

e. Koda

Bagian akhir yang memberikan simpulan tentang kejadian. Struktur ini bersifat opsional. Koda biasanya ditandai dengan kata-kata seperti itulah, akhirnya, demikianlah.

8. Jelaskan apa yang dimaksud kalimat sindiran dalam teks anekdot dan berikan contoh!

Jawaban:

Kalimat sindiran dalam teks anekdot sering kali diungkapkan melalui pengandaian, perbandingan, serta penggunaan lawan kata atau antonim. Sindiran ini memiliki tujuan menggambarkan suatu situasi atau menyampaikan pesan secara tidak langsung dengan memanfaatkan gaya bahasa tertentu. Dengan menggunakan kalimat sindiran, anekdot tidak hanya menjadi cerita yang menghibur tetapi juga mengandung pesan atau kritik tertentu yang disampaikan secara halus melalui pemilihan kata dan gaya bahasa.

Contoh:

  • Nasrudin selanjutnya menanyakan, "Apakah seharusnya Tuan Hakim menganggap wajar mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?"
  • "Tentu saja," jawab Nasrudin, "Sesuai dengan pernyataan Tuan sendiri, sebaiknya jangan terlalu dipikirkan secara mendalam!"

9. Apakah kata kerja mental termasuk dalam unsur kebahasaan teks anekdot? Jelaskan dan berikan contohnya!

Jawaban:

Ya, kata kerja mental termasuk dalam unsur kebahasaan teks anekdot. Kata kerja mental merujuk pada kata-kata yang menyatakan pemikiran atau perasaan yang dialami oleh seorang tokoh dalam suatu cerita. Unsur ini memberikan wawasan ke dalam pikiran atau perasaan tokoh, menambah dimensi psikologis pada cerita, dan memperkaya pengalaman pembaca atau pendengar.

Contoh:

  • Situasi ini terus-menerus terjadi, dan sebagai hasilnya, Nasrudin menyusun kesimpulan bahwa hakim tersebut meminta sogokan.
  • Oleh karena itu, Nasrudin memilih untuk memberikan keputusan itu langsung kepada hakim tersebut.

Dalam teks anekdot, penggunaan kata kerja mental memberikan gambaran lebih dalam tentang pemikiran atau perasaan tokoh, memberikan nuansa psikologis pada cerita, dan memungkinkan pembaca atau pendengar untuk lebih terhubung dengan karakter-karakter dalam anekdot.

10. Jelaskan pengertian teks anekdot berdasarkan pemahamanmu!

Jawaban:

Teks anekdot merupakan suatu bentuk cerita pendek yang menarik, biasanya disajikan dengan unsur kehumoran dan kesan menggelitik. Anekdot mengambil inspirasi dari kejadian nyata, khususnya melibatkan tokoh-tokoh penting atau terkenal, meskipun cerita tersebut seringkali diperkaya dengan unsur rekaan. Tujuan utama dari teks anekdot adalah memberikan hiburan melalui kekonyolan, sindiran, atau humor yang terkandung di dalamnya.

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Balqis Fallahnda