tirto.id - Senyawa hidrokarbon dalam bidang kimia disebut sebagai senyawa yang terbentuk atas unsur atom karbon (C) dan hidrogen (H).
Kenyataannya, dilandaskan pada jumlah atom karbon yang terikat, senyawa hidrokarbon diklasifikasikan menjadi beberapa jenis contoh.
Sebagaimana dilansir oleh situs UNKRIS, ada salah satu zat yang disebut metana atau gas rawa. Unsur atau zat ini dibentuk oleh satu buah atom karbon (C) dan empat atom hidrogen (H4). Oleh karena itu, dalam sebuah rumus kimia zat yang terbentuk tersebut ditulis sebagai CH4.
Bukan hanya itu, contoh bentuk senyawa hidrokarbon juga marak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari sebagai komponen utama pengolahan suatu barang. Di antaranya seperti dalam upaya pembuatan minyak bumi dan gas alam. Lalu, juga digunakan ketika proses membuat gas LPG dan solar.
Baik atom karbon dan hidrogen, keduanya diklaim punya sifat yang dapat berikatan dengan atom lain. Misalnya membentuk rangkaian berupa rantai karbon ikatan rangkap, ikatan yang berangkap 2, sampai ikatan yang berangkap 3.
Lantas, apa saja contoh senyawa hidrokarbon berdasarkan ikatan rangkapnya ini?
Berdasarkan catatan H.I. Gede dalam Modul Kimia Kelas XI (2020:15), terungkap ada dua pembagian senyawa hidrokarbon.
Pertama, terdapat senyawa jenuh hidrokarbon yang karbonnya dapat mengikat atom hidrogen semaksimal mungkin. Senyawa ini disebut dalam klasifikasi sebagai alkana.
Kedua, ada senyawa hidrokarbon yang bersifat sebagai senyawa tak jenuh. Terdapat dua jenis dalam senyawa tidak jenuh ini, misalnya alkena yang mengandung ikatan rangkap dua dan alkuna yang terdiri dari ikatan rangkap tiga dari rantai karbonnya.
Senyawa Alkana
Bentuk ini disebut sebagai senyawa dengan rantai karbon yang paling sederhana, di mana ada atom tunggal yang mengikat rantainya. Dalam bidang kimia, senyawa alkane ditulis dengan rumus (CnH2n+2).
Untuk contoh hidrokarbon jenis ini, kita dapat melihat metana (CH4), Etana (C2H6), Propana (C3H8), Butana (C4H10), Pentana (C5H12), Heksana (C6H14), Heptana (C7H16), Oktana (C8H18), Nonana (C9H20), dan Dekana (C10H22).
Sebenarnya, alkana ini sendiri punya dua klasifikasi berdasarkan tata nama senyawanya meskipun kategorinya sama. Di antaranya ada alkana rantai lurus dan alkana rantai bercabang. Berikut penjelasan singkat keduanya:
Alkana rantai lurus: diberi nama dengan rumus huruf awalan n yang berarti (normal).
Alkana rantai bercabang: rantai utama adalah karbon terpanjang yang bagian paling ujungnya di dekat cabang. Cabang ini diklaim namanya sebagai gugus alkil dan mengakibatkan alkane ini diberikan akhiran –il.
Senyawa Alkena
Berbeda dengan alkana yang berisi atom karbon tunggal, alkena mempunyai ikatan rangkap dua di rantai karbonnya. Jika dideskripsikan dalam bentuk rumus, tulisannya adalah “CnH2n”.
Di antara senyawa alkena, terdapat contoh deret berupa Etena (C2H4), Propena (C3H6), 1-butena (C4H8), 1-pentena (C5H10), 1-heksena (C6H12), 1-heptena (C7H14), 1-oktena (C8H16), 1-nonena (C9H18), dan 1-dekena (C10H20).
Berdasarkan tata namanya, alkena juga punya dua klasifikasi yang dilandaskan pada bentuk rantainya, yakni lurus dan bercabang. Berikut penjelasan singkat di antara keduanya:
Alkena rantai lurus: atom diberi nomor yang menunjukkan ikatan rangkap sesuai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
Alkena rantai bercabang: hampir sama dengan rantai bercabang alkana, rantai bercabang alkena dibedakan pada penomoran yang dimulai dari yang paling dekat dengan rangkapnya.
Senyawa Alkuna
Pada dasarnya senyawa terakhir jenis hidrokarbon ini merupakan senyawa yang terdiri dari ikatan rangkap tiga. Dalam studi kimia, tulisan rumusnya adalah CnH2n-2.
Di antaranya ada sejumlah contoh deret, misalnya Etuna (C2H2), Propuna (C3H4). 1-butuna (C4-H6), 1-pentuna (C5H8), 1-Heksuna (C6H10), 1-Heptuna (C7H12), 1-Oktuna (C8H14), 1-Nonuna (C9H16), dan 1-Dekuna (C10H18).
Sama seperti dua senyawa hidrokarbon sebelumnya, ada dua jenis penamaan alkuna, yakni rantai lurus dan bercabang. Berikut penjelasan keduanya secara singkat:
Alkuna rantai lurus: atom karbon yang terikat rangkap diberikan penomoran yang menunjukkan ikatan rangkap tiganya.
Alkuna rantai bercabang: sama seperti senyawa alkena, alkuna diberi nomor berdasarkan rantai yang paling dekat dengan rangkap.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yandri Daniel Damaledo