tirto.id - Jelang upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022, saat ini menjadi waktu yang tepat untuk mencari contoh pidato singkat bertema Hari Pahlawan.
Pidato singkat selalu disampaikan dalam setiap pelaksanaan upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November setiap tahunnya. Teks pidato singkat bisa dirancang dengan menelusuri sejarah dan latar belakang Hari Pahlawan itu sendiri.
Hari Pahlawan diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk mengenang para pejuang yang telah gugur. Selain itu, hari nasional ini juga menjadi momen untuk mengingat kembali semangat perjuangan dan persatuan Indonesia dalam melawan penjajah.
Tanggal 10 November dipilih sebagai Hari Pahlawan karena bertepatan dengan peristiwa Perang 10 November 1945 di Surabaya. Melansir Antara, pada 1959 Presiden Soekarno menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan yang diperingati secara nasional.
Perang 10 November sendiri terjadi akibat rakyat Indonesia tidak mengindahkan ultimatum tentara Inggris agar rakyat menyerahkan diri. Jika ultimatum tersebut tidak dilakukan, maka Inggris dan bala tentaranya akan menggempur Kota Surabaya dari darat, laut, dan udara.
Pertempuran itu benar-benar terjadi yang dimulai sejak 10 November 1945 dan berlangsung selama kurang lebih tiga minggu. Menurut Direktorat Sekolah Menengah Pertama, pertempuran mengakibatkan Kota Surabaya dijuluki sebagai 'neraka.'
Setidaknya 20.000 korban gugur dalam peristiwa itu dan jumlahnya didominasi oleh warga sipil. Sementara dari pihak Inggris terdapat 1.600 orang yang tewas. Selain itu, sekitar 150.000 orang terpaksa meninggalkan Kota Surabaya.
Contoh Pidato Singkat Hari Pahlawan 10 November 2022
Pidato singkat untuk upacara Hari Pahlawan bisa dirancang sesuai dengan tema peringatan tahun ini atau sejarah Hari Pahlawan.
Merujuk surat edaran yang dirilis oleh Kementerian Sosial (Kemensos) pada 4 November 2022, tahun ini tema peringatan Hari Pahlawan adalah "Pahlawanku Teladanku."
Tema tersebut mengandung pesan bahwa Hari Pahlawan adalah momen untuk mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan dan pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan.
Selain itu, pada Hari Pahlawan diharapkan masyarakat mampu membangun ingatan kolektif yang dapat menggerakkan kesadaran untuk meneladani dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini Tirto menghimpun contoh pidato singkat yang bisa dibacakan saat upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022:
Contoh Pidato 1
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini Kamis, 10 November 2022.
Para hadirin yang terhormat. Kemerdekaan yang kita dapatkan saat ini tidak terlepas dari perjuangan para pendahulu kita. Kehidupan kita yang layak dan terbebas dari belenggu penjajahan dibawa dengan susah payah oleh mereka-mereka yang mengorbankan darah dan nyawanya.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mengisi kemerdekaan yang mereka bawa dengan hal-hal positif dan bermanfaat. Jadikanlah hadiah kemerdekaan yang kita nikmati sekarang sebagai amal jariyah yang selalu mengalir kepada seluruh pahlawan-pahlawan kita yang telah gugur dalam perjuangannya.
Lanjutkan perjuangan mereka dengan gagah berani. Kalau dulu mereka berjuang dengan mengangkat senjata, maka sekarang kita berjuang dengan sikap, integritas, moral, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Kita tunjukkan kepada dunia bahwa kemerdekaan Indonesia—yang dibawa oleh pahlawan-pahlawan kita—mampu berkontribusi dalam kemajuan peradaban dan perdamaian internasional.
Sembari melanjutkan perjuangan, mari kita selipkan doa dan terima kasih yang tulus kepada para pahlawan yang telah berjuang merebut dan mengisi kemerdekaan.
Demikian pidato singkat di upacara Hari Pahlawan Nasional 10 November 2022 saya akhiri sampai di sini. Semoga kita semua senantiasa diberikan kemudahan dan kesejahteraan sehingga mampu memberikan kontribusi yang berharga bagi negeri tercinta kita, Indonesia.
Akhir kata,
Wassalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
Contoh Pidato 2
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semuanya, semoga kita semua selalu dilimpahkan kesehatan dan kemudahan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Hadirin yang terhormat, pada hari ini tepat 77 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat. Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
Sehari sebelum peristiwa itu, tanggal 9 November 1945, para pendahulu kita ditekan oleh kaum yang begitu kuat dengan bala tentara yang mustahil dikalahkan. Mereka dipaksa untuk menyerahkan kembali kemerdekaannya untuk digenggam para penjajah.
Pemimpin-pemimpin mereka dilucuti, diculik, bahkan dibunuh. Teror dan ancaman menghantui mereka. Meskipun demikian, tidak sekalipun mereka gentar. Dengan senjata seadanya, namun keberanian tanpa batas, mereka melawan.
Mereka sadar bahwa selama mereka bersatu tidak ada yang tidak bisa dikalahkan. Bersatu saudara-saudara sekalian. Sama seperti yang dilakukan oleh para pahlawan kita dahulu. Tidak peduli berasal dari suku mana, agama apa, dan warna kulit apa mereka bersatu sebagai bangsa Indonesia yang ingin meraih kemerdekaannya.
Meskipun banyak korban yang gugur dan banyak tanah yang hancur, mereka berhasil membawa hadiah yang berharga untuk kita semua, yaitu kemerdekaan.
Maka dari itu, mari kita ingat jasa-jasa mereka dan berterima kasih dengan tulus. Lanjutkan semangat persatuan dan perjuangan yang mereka bangun dengan mengisi kemerdekaan melalui prestasi-prestasi membanggakan.
Kita teladani sikap-sikap persatuan dan jiwa patriotisme mereka sesuai dengan tema pesan peringatan Hari Pahlawan tahun ini, yaitu "Pahlawanku Teladanku."
Demikian pidato singkat yang bertemakan Hari Pahlawan ini saya akhiri sampai di sini, mudah-mudahan menjadi bangsa bermoral, adil, makmur, sejahtera sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
Editor: Yantina Debora