tirto.id - Salah satu contoh kerja sama ASEAN di bidang penanggulangan bencana adalah AADMER. Adapun AADMER adalah singkatan ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response.
ASEAN menyepakati pembentukan AADMER pada 2005. Hal ini mendasari pembentukan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN untuk Penanggulangan Bencana Alam (AHA Centre) di Jakarta pada tahun 2011. AHA Centre berperan dalam memfasilitasi kerja sama dan koordinasi antara negara anggota ASEAN, PBB, serta berbagai negara atau organisasi internasional lainnya.
AADMER dibentuk untuk memperkuat kerja sama negara-negara anggota ASEAN dalam berbagai program penggulangan bencana. Misalnya: pengembangan sistem peringatan dini; penanganan di tahap tanggap darurat, tahap rehabilitasi, dan rekonstruksi; serta pengurangan resiko bencana.
AADMER merupakan persetujuan yang disepakati oleh Menteri Luar Negeri di kawasan ASEAN untuk melaksanakan penanganan bencana di tingkat regional ASEAN secara bersama, terpadu, dan konprehensif. Hal ini karena AADMER mencakup semua aspek penanggulangan bencana.
Dalam pelaksanaan operasionalnya, AADMER berada di bawah naungan ACDM (ASEAN Committee on Disaster Management) pilar sosial budaya.
Program Prioritas AADMER 2021-2025
Program kerja AADMER 2021-2025 memiliki visi untuk membangun kawasan negara-negara yang tahan bencana, saling membantu dan melengkapi satu sama lain. Berbagi ikatan bersama tersebut hendak dimanfaatkan guna meminimalkan dampak buruk bencana demi mewujudkan masyarakat yang lebih aman dan pembangunan berkelanjutan.
Sementara misi AADMER 2021-2025 adalah meningkatkan pengurangan risiko bencana di wilayah Asia Tenggara, kemampuan manajemen bencana melalui kerja sama antarsektor, pembangunan kapasitas, inovasi yang terukur, mobilisasi sumber daya, kemitraan baru, dan koordinasi yang lebih kuat antara negara-negara anggota ASEAN.
Berikut ini 5 (lima) program prioritas AADMER pada periode 2021-2025:
1. Risk Assestment and Monitoring (RAM):
- Risk Assestment
- Peringatan Dini
- Komunikasi Risiko.
2. Prevention and Mitigation (P&M):
- Disaster Risk Reduction (DRR) and Climate Change Adaption (CCA)
- Kota Tangguh dan Pemukiman
- Ekonomi Tangguh
- Infrastuktur Tangguh
- Kelompok Rentan dan Manajemen Resiko Bencana berbasis masyarakat
- Tata Kelola Resiko Bencana.
3. Preparedness and Response (P&R):
- Perencanaan lanjutan dan diversifikasi instrumen untuk kesiapsiagaan daerah
- Memperkuat koordinasi dan peningkatan kapasitas untuk efektivitas respon regional
- Resilient Recovery (RR).
4. Program pra-bencana tentang pemulihan tangguh:
- Kesiapsiagaan bantuan pemulihan regional untuk bencana skala besar
5. Global Leadership (GL):
- Manajemen pengetahuan untuk membangun ketahanan daerah
- Berbagi pengetahuan dan pengalaman regional untuk menunjukkan kepemimpinan global dalam manajemen bencana.
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Addi M Idhom