Menuju konten utama

Cina Akan Buka Kawasan Industri Produk Halal

Cina Akan Buka Kawasan Industri Produk Halal

tirto.id - Pemerintah Cina akan membuka sejumlah kawasan industri khusus yang memproduksi produk-produk halal untuk konsumsi domestik dan mancanegara.

"Beberapa area seperti daerah otonomi khusus Ningxia Hui, akan menjadi kawasan industri terbesar bagi kegiatan produksi, jual dan beli produk-produk halal," kata Wakil Presiden Asosiasi Islam China (China Islamic Association/CIA), Yang Zhibo, seperti dikutip media setempat oleh kantor berita Antara di Beijing, Selasa, (29/3/2016).

Zhibo mengemukakan jumlah muslim di seluruh dunia diperkirakan mencapai 1,6 miliar orang, sedangkan 20 juta dari jumlah tersebut diperkirakan berada di Cina, khususnya di wilayah barat laut.

CIA, lanjut Zhibo, akan melakukan beberapa bentuk kerja sama dengan sejumlah negara muslim terkait sertifikasi halal.

“Kami juga mendorong pemerintah untuk membuat panduan bagi para eksportir produk-produk halal di Cina, sebelum memasuki pasar global, khususnya negara-negara Islam," ungkap Zhibo.

Zhibo menambahkan masih banyak eksportir produk halal Cina yang belum memahami ketentuan halal secara khusus di setiap negara Islam. Oleh karenanya, pihaknya terus melakukan kajian dan mencari kerja sama mengenai hal tersebut.

Lebih lanjut, Zhibo berujar CIA berkeinginan menjadi lembaga pemikir bagi pemerintah untuk mengembangkan kerja sama Cina dengan sejumlah negara Islam di sepanjang Sabuk Ekonomi Jalur Sutera serta Satu Sabuk dan Satu Jalur (One Belt, One Road).

"Kami dapat memberikan layanan konsultasi kepada perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis di negara-negara Islam, sekaligus mendukung inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra serta Satu Sabuk dan Satu Jalur," ungkap Zhibo.

Menurut Zhibo, selain mengembangkan bisnis, para pengusaha juga akan memiliki peluang memahami adat, budaya, dan menjalankan bisnis sesuai hukum Islam di negara-negara Islam. Ia yakin, sebagai sesama muslim, tentu tidak sulit untuk saling memahami dan belajar serta tumbuh bersama antara muslim Cina dan negara-negara Islam tersebut.

“Kerja sama ekonomi yang dijalin antara pelaku bisnis muslim Cina dengan pelaku bisnis di negara-negara muslim dapat pula menjadi alat mempromosikan Islam sebagai agama perdamaian,” ujar Zhibo. (ANT)

Baca juga artikel terkait ADAT ISLAM atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh

Artikel Terkait