tirto.id - Kecelakaan beruntun terjadi di depan pintu Terminal Cicaheum atau Jalan Ahmad Yani, Kiaracondong, Kota Bandung, Minggu (23/2/2025) malam. Kecelakaan yang menewaskan 1 orang warga itu tidak hanya merusak mobil, melainkan juga gerobak milik pedagang sate.
Pemilik gerobak pedagang sate, Abdul Sakur (39), bercerita bagaimana gerobak sate miliknya rusak akibat tabrakan yang melibatkan 6 kendaraan tersebut. Seingat Sakur, ia tengah melayani sekitar 3 pelanggan sesaat sebelum kejadian.
"Saya enggak tahu, lagi fokus ke dagangan, tapi pas kejadian dengar suara langsung spontan loncat ke luar," kata Abdul pada wartawan, Senin (24/02/2025).
Akibat kecelakaan ini, gerobak Abdul terguling dan mengalami kerusakan bagian ban, bodi penyok, dan kaca pecah.
Abdul menuturkan, mengetahui korban kecelakaan yang meninggal, Ropiah. Di saat kejadian, korban Ropiah tengah duduk di kursi yang berada tepat di pinggir jalan yang menyebabkan tertabrak langsung oleh kendaraan hingga meninggal dunia.
"Dia (korban) langganan, sering beli soto. Kemarin (waktu kejadian) belum jadi sotonya," tutur Abdul.
Abdul mengaku sudah berjualan di persimpangan Jalan Ahmad Yani-Jalan Antapani Lama sejak 2016. Dia mengaku beberapa insiden kecelakaan kerap kali disaksikan oleh dirinya, tetapi insiden yang melibatkan menjadi korban baru kali ini. Saat ditanyai akan berjualan kembali atau tidak, Abdul mengaku tidak tahu.
Terpisah, Kanit Gakkum Polrestabes Bandung, AKP Fiekry menjelaskan, sopir bernama Mulyono yang mengendarai mobil Brio bernomor polisi D 1582 AKR sedang mengalami pemeriksaan.
"Iya masih pemeriksaan lanjut," kata Fiekry melalui pesan singkat pada kontributor Tirto.
Diketahui sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di sekitar terminal Cicaheum melibatkan enam kendaraan yaitu tiga motor, tiga mobil, dan satu gerobak pedagang sate.
Tiga orang mengalami luka ringan dan langsung dievakuasi ke RS Santo Yusup Bandung, satu orang meninggal dunia jenazahnya langsung dievakuasi ke RS Hasan Sadikin.
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Andrian Pratama Taher