tirto.id - Setelah dua kali gagal, Menkopolhukam, Mahfud MD, akhirnya terpilih sebagai calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden 2024.
Kepastian Mahfud jadi cawapres Ganjar diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di Kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu pagi, 18 Oktober 2023.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof. Dr. Mahfud Md,” ujar Megawati dalam siaran langsung di kanal YouTube PDIP.
Pengumuman itu disampaikan Mega dihadapan sejumlah petinggi partai koalisi seperti Ketum PPP, Mardiono; Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang; Ketum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo; dan sejumlah anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo.
Hasil pengumuman tersebut sekaligus mengakhiri jalan terjal Mahfud menjadi Cawapres dalam kontestasi politik Tanah Air. Sebab, sepanjang karier politiknya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini tercatat pernah dua kali gagal menjadi Cawapres.
Jalan Terjal Mahfud Hingga Jadi Cawapres Ganjar
Sebelumnya, nama Mahfud santer digadang-gadang akan menjadi Cawapres terkuat Ganjar Pranowo. Nama Mahfud masuk bersama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Menurut Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dua tokoh besar itu masuk pembahasan dalam pertemuan Ketua Umum PDIP bersama Ketum partai koalisi dari PPP, Perindo, dan Hanura.
Berdasarkan survei elektabilitas Cawapres, Mahfud menempati urutan ke-4 dengan persentase mencapai 8,8 persen.Survei itu dilakukan pada 21-25 Agustus 2023 dengan total responden mencapai 1.201.
Teknik survei yang dilakukan Polling Institute yakni Random Digit Dialing (RDD) dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen.
Kendati menempati urutan di bawah Ridwan Kamil, pilihan partai pengusung rupanya lebih berpihak pada Mahfud sehingga diumumkan sebagai Cawapres Ganjar pada 18 Oktober 2023.
Mahfud memang sering menjadi incaran untuk mengisi posisi Cawapres karena dinilai punya pengalaman di lembaga eksekutif, legislatif, hingga yudikatif.
Kisah Mahfud Dua Kali Gagal Jadi Cawapres
Di Pemilu 2019 lalu, nama Mahfud sempat menjadi isu nasional usai digadang-gadang akan menjadi Cawapres Jokowi untuk periode keduanya.
Rumor tersebut diperkuat ketika Mahfud Md mengaku memang disuruh untuk mempersiapkan diri untuk menjadi Cawapres Jokowi saat itu.
Mahfud mendapat kabar tersebut dari Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, pada 1 Agustus 2018 atau seminggu sebelum proses pendeklarasian.
Saat itu, mantan Ketua MK ini mengaku sudah mengirimkan CV hingga mengenakan pakaian sesuai arahan yang diberikan.
Sayangnya, ketika di hari pengumuman Cawapres, nama yang dipilih mendadak berubah. Jokowi tidak memilih Mahfud melainkan Ma’ruf Amin. Padahal, Mahfud sudah datang ke lokasi.
Alhasil, publik banyak mempertanyakan keputusan tersebut, kendati Mahfud sendiri mengaku tidak merasa kecewa maupun sakit hati. Ia mengaku hanya terkejut karena perubahan yang sangat mendadak di menit-menit akhir.
Selain dalam Pemilu 2019, Mahfud Md pernah menuai kegagalan menjadi Cawapres pada Pilpres 2014. Waktu itu, ia disebut-sebut akan mendampingi Jokowi yang baru pertama kali naik menjadi Capres.
Lagi-lagi, Mahfud Md saat itu belum menjadi pilihan. Saat itu Jokowi memilih Jusuf Kala sebagai pendampingnya dan berhasil memenangkan Pemilu 2014.
Tak hanya dirumorkan jadi calon Jokowi, Mahfud juga sempat dibidik Partai Gerindra untuk menjadi pendamping Prabowo Subianto sejak tahun 2012. Sayangnya, sosok Mahfud masih sebatas menjadi nama calon kuat saja, belum menjadi pilihan.
Akhirnya Mahfud Md memungkas jalan terjalnya menjadi Cawapres usai dideklarasikan mendampingi Ganjar Pranowo untuk Pemilu 2024.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto