Menuju konten utama
Pelaksanaan Haji 2024

Cerita Jemaah Haji Terlambat Tiba di Makkah: Ikhlas Asal Selamat

Penerbangan kloter ini menggunakan Garuda Indonesia sempat terlambat sekitar 15 jam dari jadwal.

Cerita Jemaah Haji Terlambat Tiba di Makkah: Ikhlas Asal Selamat
Sejumlah jamaah calon haji Indonesia tiba di hotel, Makkah, Arab Saudi, Senin (20/5/2024). Kementerian Agama menyatakan sebanyak 3.425 jamaah calon haji Indonesia yang tergabung dalam 8 kelompok terbang (kloter) pertama diberangkatkan secara bertahap dari Madinah ke Makkah dengan menggunakan bus pada 20 Mei 2024. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

tirto.id - Jemaah haji Kloter SOC-43 Embarkasi Danohudan (Solo) sudah tiba di Makkah, Sabtu dini hari tadi, 25 Mei 2024. Penerbangan kloter ini menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia sempat terlambat sekitar 15 jam dari jadwal.

Namun pada akhirnya mereka tiba di Makkah dan nampak gembira usai sampai ke Tanah Suci. Misalnya Erny Ambarningrum, salah satu jemaah yang berangkat sendirian. Ia sempat wara wiri nanya jaringan WiFi, ingin segera berkabar kepada suami di rumah kalau sudah sampai.

“Iya tadi terlambat. Tapi ya sudah yang penting sampai. Ini saya cari jaringan WiFi hotel password-nya apa mas,” kata dia pendek saat ditanya keterlambatan pesawat Garuda yang mengangkut 412 jemaah itu dini hari tadi.

Jemaah lain pun agaknya memilih mengabaikan peristiwa keterlambatan berangkat pesawat Garuda Indonesia gara-gara rusak mesin kemarin. Walaupun sebelumnya mereka sempat memprotes, namun setelah diberi penjelasan Kementerian Agama dan maskapai akhirnya bisa memahami.

“Mereka meminta maaf, saya memberi maaf. Haji itu harus ikhlas, alhamdulillah enggak ada masalah, enggak ada ngedumel,” kata Pembimbing Haji KBHU As Shodiqiyah Semarang, Shodiq Hamzah.

Ia melanjutkan, memang sempat terjadi pertemuan dengan pihak Garuda dan juga dari Kemenag. Beberapa jemaah sempat protes. Namun akhirnya bisa memahami dan memaafkan.

Kendati demikian, sebagai pelajaran di tahun-tahun selanjutnya, ia berharap Garuda Indonesia berbenah dan memperbaiki pelayanan agar kasus keterlambatan berangkat jemaah haji tidak terjadi lagi.

“Pesannya jangan mengulang seperti ini lagi. Jangan sewa pesawat bobrok buat pelajaran tahun yang akan datang agar Garuda itu hati-hati. Carikan pesawat baru,” kata dia.

Ia menambahkan, “Saya dengar direktur Garuda bilang akan ada kompensasi saat di Jeddah. Tapi saya belum tahu bentuknya apa dan sampai sekarang belum ada kompensasi.”

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, Khalilurrahman, mengatakan akan memantau dan menagih janji kompensasi yang dijanjikan Garuda pada jemaah.

“Nanti kita akan tagih pada Garuda Indonesia,” kata dia saat menyambut kedatangan jemaah yang tiba di Hotel Mahdalressala, masuk kawasan Raudhah Kota Makkah.

Khalil berharap keterlambatan penerbangan jemaah haji tidak terjadi lagi di masa mendatang.

“Ini mohon jadi pelajaran agar tidak terjadi lagi keterlambatan di kloter-kloter berikutnya dan tahun mendatang. Ini demi nama baik Garuda,” kata dia.

Khalil juga mengapresiasi sikap jemaah haji kloter SOC-43 yang bisa menerima dan memaafkan.

“Sikap yang mulia ini, mudah-mudahan jadi amaliah berlipat ganda, dibalas dnegan kesehatan dan kesemalatan dan haji yang mabrur,” kata Khalil menegaskan.

Keberangkatan jemaah haji Indonesia kembali terganggu gara-gara kerusakan mesin pesawat maskapai Garuda Indonesia. Ini merupakan insiden kedua kalinya. Kerusakan ini sampai menunda pemberangkatan jemaah hingga empat jam.

Insiden ini dialami Kloter 43 Embarkasi Donohudan (SOC-43). SOC 43 seharusnya berangkat jam 07.40 WIB. Saat itu, posisi jemaah sudah berada di lokasi fastrack Bandara Solo. Karena pesawat mengalami kerusakan mesin, dan diperkirakan perbaikannya lama, maka jemaah dikembalikan ke asrama haji.

Sebelumnya, kerusakan pesawat Garuda Indonesia juga terjadi saat mengangkut jemaah haji dari embarkasi Makassar beberapa waktu lalu. Saat itu tiba-tiba saja sayap kanan pesawat mengeluarkan api pada saat lepas landas.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Abdul Aziz