tirto.id - Amplop lebaran selalu ramai diperbincangkan tiap menjelang hari raya idul fitri. Kegiatan bersedekah uang dengan dibungkus amplop itu menjadi tradisi yang turut menyemarakkan hari raya.
Amplop lebaran dan hari raya adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Amplop lebaran, atau uang fitrah biasanya diberikan kepada mereka yang masih muda oleh mereka yang lebih tua atau sudah mapan dan berkeluarga.
Memang bukan menjadi sebuah kewajiban untuk memberikan amplop lebaran kepada anak-anak. Namun, kala kegiatan itu absen di momen hari raya, beberapa orang akan merasa seperti ada yang kurang. Sebab, hal ini sudah menjadi tradisi.
Belum diketahui dengan pasti kapan tepatnya tradisi ini mulai dilakukan di Indonesia. Namun, Amplop Lebaran diyakini mulai muncul pada pertengahan 2000-an.
Pada 2003, saat hari raya imlek menjadi libur nasional, masyarakat keturunan Cina di Indonesia saling berbagi angpao (amplop merah). Semenjak itu, masyarakat sekiranya mulai mengadopsi tradisi tersebut untuk hari raya idul fitri.
Dalam tradisi orang Tionghoa, seseorang yang telah menikah wajib memberikan angpao, sebab, pernikahan menjadi batas masa anak-anak dengan usia dewasa.
Diharapkan, pemberian angpao dari orang yang telah -dianggap dewasa dengan- menikah dapat menularkan nasib baik kepada penerima.
Selain di masyarakat Tionghoa, pemberian berkat semacam angpao juga berlaku di beberapa negara asia tenggara seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Cara Membuat Amplop Lebaran Sederhana
Selain isi, sisi menarik lainnya dari ‘Amplop Lebaran’ adalah wadahnya. Amplop lebaran akan dapat memberikan kesan tersendiri apabila memiliki bentuk wadah yang unik, kendati isinya tak seberapa.
Beberapa orang banyak yang menjajakan berbagai varian amplop lebaran dengan gambar yang menarik. Namun, bagi kawan-kawan yang ingin mengembangkan kreativitas dan kecerdasan psikomotorik, dapat membuat amplop lebaran sendiri.
Biasanya untuk memahami kerja melipat-menekuk kertas akan lebih jelas kalau bersumber dari video yang menampilkan kombinasi audio dan visual. Beberapa referensi dari youtube dapat menjadi tambahan khazanah ide origami amplop lebaran.
Namun bagi kawan-kawan yang hendak mengikuti tutorial dari tulisan, berikut cara membuat amplop lebaran sederhana:
1. Gunting/pemotong kertas.
2. Selembar kertas.
3. Dobel Tip/lem.
4. Penggaris.
5. Pensil.
Langkah pertama buatlah pola amplop pada selembar kertas yang sudah disiapkan menggunakan pensil. Anda bisa terlebih dahulu membuat dua buah persegi panjang berhimpit dengan ukuran yang sama.
Sebagai contoh, anda dapat membuat persegi dengan ukuran panjang 12 x 12 cm. Kemudian, buatlah garis yang membagi persegi tersebut menjadi dua persegi panjang sama besar, masing-masing 6 x 12 cm.
Pada salah satu persegi panjang itu, tambahkanlah persegi panjang selebar 1 cm pada sisi bagian luar; atas, bawah, dan samping luar.
Apabila sudah jadi, mulailah menggunting mengikuti bagian luar dari pola tersebut, sehingga bakal amplop menjadi sebuah kerangka yang tidak terpisah.
Lipat sesuai garis pada pola yang sudah ada. Kemudian, bubuhkan lem atau perekat pada persegi panjang kecil bagian bawah dan samping. Sementara pada bagian atas, biarkan saja dan tidak perlu dibubuhi lem karena akan menjadi penutup amplop.
Tangkupkan kedua persegi panjang besar sehingga terbentuklah sebuah amplop lebaran dengan tutup mungil. Tunggu hingga kering, dan amplop lebaran siap digunakan.
Penulis: Auvry Abeyasa
Editor: Dipna Videlia Putsanra