Menuju konten utama

Cakupan JKN di DKI Kini 98 Persen, Anies Ingin Sisanya Lekas Tuntas

Anies menyatakan Pemprov DKI Jakarta memiliki 3 strategi utama sehingga bisa berhasil memperluas cakupan kepesertaan JKN dari 78,78 persen menjadi 98,19 persen dalam waktu beberapa bulan saja.

Cakupan JKN di DKI Kini 98 Persen, Anies Ingin Sisanya Lekas Tuntas
Presiden Joko Widodo menyerahkan penghargaan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Award kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika menerima pengguna manfaat kartu tersebut di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Pemprov DKI Jakarta baru saja menerima penghargaan universal health coverage atau Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Award dari Presiden Joko Widodo.

Pemprov DKI Jakarta menerima penghargaan tersebut lantaran berhasil memperluas cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hingga 98 persen.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim perluasan cakupan tersebut, yakni dari 78,78 persen menjadi 98,19 persen, bisa dicapai dalam waktu kurang dari 6 bulan.

Dia mencatat angka peserta JKN di DKI Jakarta, pada bulan November 2017, hanya berjumlah 8.141.263 orang atau 78,78 persen dari total warga ibu kota.

Sementara pada bulan Mei 2018, peserta JKN menjadi sebanyak 10.146.399 orang atau setara dengan 98,19 persen dari total jumlah penduduk DKI Jakarta.

"Harapannya yang 2 persen bisa segera dituntaskan karena sebagian masalahnya bukan [soal] menjangkau warga. Sebagian masalahnya adalah sinkronisasi data. Data kependudukan dengan realita di masyarakat dan data untuk JKN, sinkronisasi itu," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2018).

Anies mengatakan, peningkatan angka cakupan JKN di Jakarta diupayakan melalui 3 hal. Pertama, menjadikan capaian kepesertaan JKN sebagai key performance index (KPI) atau ukuran kinerja para lurah.

Dengan demikian, kata Anies, lurah yang mau mendapatkan penilaian bagus harus memastikan seluruh warganya terdaftar dalam JKN.

Selain itu, cara lainnya adalah menjadikan puskemas-puskesmas di Jakarta sebagai tempat pendaftaran peserta baru JKN.

"Dua itu yang baru. Dua itu berdampak kepada peningkatan jumlah peserta KJN," kata mantan menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut.

Selain itu, perluasan cakupan JKN dicapai melalui peningkatan kinerja tim ketuk pintu layani dengan hati (KPLDH) agar lebih rajin mendata dan mendatangi warga mana saja yang belum memiliki JKN.

"Semalam saya bicara juga dengan kepala dinas kependudukan dan catatan sipil dan beliau juga akan segera membantu untuk mempercepat sinkronisasi data, sehingga [masalah cakupan JKN] bisa tuntas," kata Anies.

Baca juga artikel terkait JAMINAN KESEHATAN NASIONAL atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom