tirto.id - Penyebab utama kebutaan yang dialami kiper legendaris, Kurnia Meiga, disebut-sebut akibat sang penjaga gawang kecanduan minuman beralkohol. Lantas, apakah benar alkohol bisa meningkatkan risiko kebutaan?
Belum lama ini publik tengah dibuat heboh oleh klarifikasi mantan istri Kurnia Meiga, Azhiera Adzka Fathir, yang membeberkan sejumlah fakta terkait sakitnya sang mantan suami.
Dalam sebuah podcast, Azhiera menyinggung bahwa Kurnia Meiga ini merupakan pecandu minuman alkohol. Kebiasaan ini juga diklaimnya menjadi penyebab utama sang mantan suami bisa mengalami kebutaan.
Akibat klarifikasi tersebut Kurnia Meiga mulai banyak mendapatkan hujatan dari publik di samping sebelumnya sang kiper mengaku bahwa akibat kebutaannya itu tidak lain karena penyakit non medis.
Penyebab Mata Kurnia Meiga Mendadak Buta
Melansir dari berbagai sumber, Kurnia Meiga diketahui mengalami kebutaan pada penglihatannya pertama kali pada Agustus 2017 lalu.
Saat itu, Meiga dilaporkan tiba-tiba muntah pada dini hari dan tak lama dari situ penglihatannya mulai terasa tertutup.
Berdasarkan informasi yang beredar, pria kelahiran Jakarta, 7 Mei 1990 ini, disebut mengidap penyakit "aneh" yang menyerang mata yakni Papiledema.
Papiledema sendiri merupakan sebuah gangguan yang menyebabkan pembengkakan saraf optik mata yang diakibatkan oleh tekanan otak.
Secara tidak langsung, kondisi tersebut akan berdampak adanya gangguan pada mata dan fungsi penglihatan.
Sementara untuk penyebab utama dari penyakit "aneh" ini yakni karena beberapa faktor seperti penumpukan cairan serebrospinal di otak, penumpukan nanah di otak, pembengkakan otak, tumor otak, tekanan darah tinggi, pendarahan di otak, cedera kepala berat, dan lainnya.
Saat ini, Kurnia Meiga masih terus berjuang untuk menyembuhkan matanya dari penyakit "aneh" tersebut.
Benarkah Kecanduan Alkohol Bisa Meningkatkan Risiko Kebutaan?
Pada dasarnya kecanduan terhadap minuman beralkohol terutama alkohol dengan kadar tinggi tidak hanya meningkatkan risiko kebutaan saja, melainkan dapat meningkatkan terkena penyakit lainnya yang lebih serius.
Alkohol sendiri memiliki ragam jenis dengan persentase yang berbeda-beda. Jenis alkohol yang berpotensi tinggi menyebabkan kebutaan adalah metanol. Zat pada metanol menurut penelitian dapat dengan cepat merusak sistem saraf termasuk saraf mata.
Sementara jenis alkohol yang biasanya terdapat dalam minuman beralkohol antara lain jenis senyawa etanol. Meskipun jenis ini tidak terlalu meningkatkan risiko kebutaan, namun etanol juga dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.
Jenis minuman yang sangat meningkatkan risiko kebutan tidak lain minuman beralkohol yang dicampur dengan jenis alkohol lainnya seperti metanol.
Jika minuman tersebut mengandung zat metanol atau benzena, maka berpotensi tinggi dapat menyebabkan keracunan hingga memicu kerusakan permanen pada sistem saraf.
Kebutaan pada mata kebanyakan disebabkan oleh minuman beralkohol yang dioplos secara sengaja dengan benzena atau metanol. Alhasil, peminum jenis ini sangat rawan buta penglihatan hingga mengancam nyawa.
Selain beberapa kemungkinan tersebut, berdasarkan penelitian, dalam tubuh manusia alkohol akan mengaktifkan beberapa jenis enzim yang bisa memicu perkembangan sel kanker serta merusak DNA dalam tubuh.
Tak heran hingga kini para dokter terus mengimbau masyarakat agar menjaga kesehatan tubuhnya salah satunya menjauhi minuman beralkohol, terutama minuman yang dicampur dengan jenis alkohol yang berbahaya, mengingat ancamannya yang sangat fatal.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra