Menuju konten utama

Apa Penyakit Kurnia Meiga yang Bikin Vakum dari Sepakbola?

Kurnia Meiga pensiun sejak 2017 akibat penyakit aneh yang menyerang mata. Eks kiper Timnas dan Arema itu kini berjualan via Tiktok.

Apa Penyakit Kurnia Meiga yang Bikin Vakum dari Sepakbola?
Pesepak bola PSM Makassar Reinaldo Elias Da Costa (kedua kanan) berebut bola dengan pejaga gawang Arema FC Kurnia Meiga Hermansyah (kedua kiri) pada laga Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/5). Pada laga tersebut PSM Makassar menang atas Arema FC 1-0. ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/ama/17

tirto.id - Kurnia Meiga kembali menjadi sorotan publik usai jualan keripik emping dan rengginang via Tiktok. Eks kiper Timnas Indonesia dan Arema itu mengidap penyakit mata yang bikin vakum lebih dini dari dunia sepakbola.

Akun Tiktok pribadi milik Kurnia Meiga @kurniameiga_1 kini dibanjiri komentar oleh warganet. Hal ini terjadi setelah ia mengunggah video berjualan keripik emping.

Sang pemain duduk di atas kasur dan mengenakan celana pendek beserta kaos kombinasi warna hitam-merah. Meiga mencoba menawarkan dagangan. Ia memegang sebungkus keripik emping. Videonya sudah ditonton 3,4 juta kali.

Video berikutnya, dirinya kembali menawarkan dagangan. Kali ini dalam bentuk rengginang. Sama seperti yang pertama, Kunia Meiga juga berada di atas kasur sembari memegang 2 bungkus barang dagangan.

Eks kiper Timnas Indonesia ini pensiun sebagai pemain sepakbola sejak 2017 karena mengalami sebuah penyakit yang menyerang mata. Sejumlah prestasi pernah disabet saat aktif bermain untuk skuad Garuda maupun level klub.

Di antaranya 2 kali runner-up AFF Championship (2010 & 2016) serta juara Indonesia Super League (ISL) 2009/2010.

Papiledema: Gejala dan Cara Penanganannya

Pada Juli 2023, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia sebenarnya sempat membantu para pemain dan eks pemain yang tidak berkarier di lapangan hijau. Salah satunya Kurnia Meiga.

"Terima kasih banyak untuk Pak Erick Thohir (Ketua Umum PSSI) yang telah membantu, peduli kepada keluarga kami. Karena enam tahun terakhir ini kami berjuang sendiri," tutur Azhiera Adzka Fathir, istri Kurnia Meiga.

Bantuan yang diberikan kepada Meiga dalam bentuk pemulihan kondisi akibat penyakit gangguan penglihatan. Ia juga memperoleh bantuan lain berupa usaha dan renovasi rumah.

"Saya berterima kasih banyak untuk Bapak Erick Thohir yang telah membantu saya untuk kesehatan, merenovasi rumah, dan franchise. Sangat membantu saya dan keluarga," tutur sang pemain.

Bentuk usaha yang dijalankan Meiga kala itu ialah waralaba Magu Magu Chicken, sebuah produk ayam crispy. Erick Thohir pun berharap bisa membantu sekaligus motivasi kesembuhan penyakit.

"Saat ini sambil didampingi Pak Erick Thohir untuk kesehatan, saya juga ada pengobatan alternatif. Kita tak tahu mukjizat Allah, kalau Allah kasih kesembuhan untuk bisa melihat, saya akan aktif kembali," lanjutnya.

Mengutip dari berbagai sumber, penyakit "aneh" yang dialami Kurnia Meiga adalah papiledema yang menyerang mata.

Sekitar bulan Agustus 2017, pria kelahiran Jakarta, 7 Mei 1990, ini tiba-tiba muntah pada pukul 01.00 WIB dini hari. Paginya, ia merasakan mual hingga mata yang mulai terasa tertutup.

5 dokter spesialis sempat menangani ganguan penglihatan yang dialami Meiga selama sepekan pertama. Ia juga menjalani sejumlah pengobatan alternatif. Namun, situasi tak kunjung membaik hingga memaksa dirinya gantung sepatu lebih dini dari sepakbola.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari alodokter.com, papiledema merupakan pembengkakan saraf optik mata dikarenakan tekanan otak.

Hal ini berdampak pada gangguan mata dan fungsi penglihatan. Akibat berikutnya yaitu perdarahan otak dan stroke. Gejala tambahan papiledema berupa sakit kepala dan mual.

Berikut adalah daftar gejala penyakit papiledema:

  • Penglihatan menjadi kabur, berbayang, dan kebutaan salah satu atau kedua mata.
  • Lamanya berbeda-beda. Bisa beberapa detik, menit, hingga secara permanen.
  • Nyeri di salah satu atau kedua mata.
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Lebih sensitif terhadap cahaya (silau)
  • Gangguan penglihatan menjadi lebih berat saat batuk atau mengejan
  • Sangat mengantuk atau sangat lelah
  • Muncul dengung atau suara bising di telinga tanpa sumber suara yang jelas.
Penyebab utama Papiledema adalah karena peningkatan tekanan di dalam kepala. Hal ini disebabkan karena sejumlah faktor:

  • Penumpukan cairan serebrospinal di otak (hidrosefalus)
  • Penumpukan nanah di otak (abses otak)
  • Pembengkakan otak
  • Paradangan pada selaput pelindung otak (meningitis)
  • Peradangan otak (ensefalitis)
  • Cedera kepala berat
  • Perdarahan di otak
  • Tekanan darah tinggi
  • Tumor otak
Sementara mengutip situs web hellosehat.com, penanganan terhadap papilledema berbeda-beda tergantung penyebab. Cara mengatasi di antaranya lewat sejumlah hal:

  • Pungsi lumbar
Pungsi lumbar merupakan prosedur medis dengan cara memasukkan jarum ke daerah tulang belakang. Gunanya menarik atau menyedot cairan serebrospinal yang menumpuk. Tekanan dan pembengkakan bisa berkurang.

  • Obat-obatan
Jenis obat yang biasa dipakai untuk meredakan pembengkakan adalah kortikosteroid. Semisal prednison (Deltasone), deksametason (Ozurdex), dan hidrokortison (Cortef).

Selain itu, bisa berupa Diuretik (bumetanide/Bumex dan chlorothiazide/Diuril), Beta blockers (atenolol/Tenormin dan esmilol/Brevibloc), dan penghambat ACE (captropil dan moexipril).

  • Antibiotik
Dokter memberikan resep antibiotik jika papiledema karena infeksi. Dokter akan melakukan kombinasi penanganan dengan antibiotik dan pembuatan drainase untuk mengalirkan cairan dari otak apabila terdapat abses.

  • Operasi
Dokter akan menganjurkan operasi pengambilan bagian tumor yang berbahaya andai tumor otak menjadi penyebab papilledema.

  • Kemoterapi (terapi radiasi)
Kemoterapi berguna untuk membuat ukuran tumor lebih mengecil dan mengurangi pembengkakan. Dokter akan mengurangi tekanan dan pembengkakan dengan melakukan pengeringan CSF dari kepala jika papilledema diakibatkan cedera kepala parah.

Baca juga artikel terkait KURNIA MEIGA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra