tirto.id - Erick Thohir adalah pengusaha sukses yang masuk ke dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI.
Sebelumnya, nama Erick masuk dalam bursa cawapres Prabowo sebelum akhirnya memilih Gibran. Kendati tidak dipilih, Erick tetap mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 nanti.
“Anak laki-laki saya tadi bicara, Pak ini yang namanya ekonomi harus dijaga, karena ini bagian masa depan anak muda kita untuk terus menjadi pengusaha dan pekerja," kata Erick seperti dikutip Antara News, 31 Oktober 2023.
"Saya akan support Pak Prabowo, karena ini suatu kehormatan buat saya dan keluarga,” kata Erick Thohir kepada wartawan selepas pertemuan," lanjutnya.
Berdasarkan LHKPN 2021, Erick memiliki kekayaan Rp2,3 tiriliun. Erick terkenal sebagai pengusaha yang merambah sejumlah bisnis.
Pundi kekayaan utamanya berasal dari bisnis media. Lalu, dia juga memiliki bisnis di industri pertambangan dan kelapa sawit.
Profil Erick Thohir
Erick Thohir dilahirkan di Jakarta, 30 Mei 1970, dia adalah anak bungsu dari Teddy Thohir dan Edna Thohir. Erick menempuh pendidikan hingga jenjang pasca sarjana atau master. Dia mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri.
Erick menuntut ilmu dengan gelar BA di Glendale Community College. Sementara gelar MBA dia raih dengan belajar di Universitas Nasional California.
Kembali ke Tanah Air, Erick mendirikan PT Mahaka Media Tbk di Jakarta yang bergerak di industry huburan, periklanan, dan digital.
Pada tahun 2008 bersama Anindya Bakrie, dia mendirikan stasiun televisi tvOne dan situs berita Vivanews. Pada periode 2014 – 2019 Erick menjabat sebagai Direktur Utama ANTV.
Selain menjadi Ketua PSSI, dia juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) sejak 2006 hingga saat ini.
Erick dari usia muda memang tertarik dalam dunia olahraga. Dia tercatat sebagai orang Asia pertama yang memiliki saham kepemilikan atas tim bola basket Amerika (NBA) Philadelphia 76ers.
Kemudian, pada tahun 2012 dia juga memiliki saham mayoritas sebuah klub sepak bola Amerika yaitu Major League Soccer, DC United.
Pada tahun 2013, Erick dengan berani membeli 70 persen saham klub sepak bola Italia, Inter Milan. Ia membeli saham tersebut dari Massimo Moratti dengan harga €350 juta atau sekitar Rp 5,3 triliun.
Erick kemudian diangkat sebagai Presiden Inter Milan pada tanggal 15 November 2013, menggantikan Moratti yang telah menjadi presiden klub selama lebih dari 18 tahun.
Erick bersinggungan dengan politik secara langsung ketika dia terpilih menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional koalisi Jokowi - Ma'ruf dengan nomor urut 01.
Setelah kemenangan Jokowi di peridoe kedua, pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
Silsilah Keluarga Erick Thohir
Kyai H. Tubagus Ahmad Syadzili Washi, Ketua Umum Dewan Pembina Kesepuhan dan Kenadziran Kesultanan Banten menyebut bahwa jika diruntut lebih jauh, Erick Thohir kemungkinan besar merupakan keturunan Kesultanan Banten dari tanah Lampung.
Jika ditilik dari periode masanya, maka berat dugaan Erick masuk ke dalam daftar keturunan ke-13 atau ke-14.
Antara News melaporkan, baik Erick maupun Kesepuhan dan Kenadziran Kesultanan Banten masih perlu merunut dengan teliti agar bisa memverifikasi akar silsilah tersebut.
Erick memiliki kakek bernama Abdul Halik yang kemudian mempunyai putra bernama Muhammad Teddy Thohir, yang tak lain adalah ayah dari Erick.
Teddy Thohir lahir pada tahun 1935 di Gunung Sugih, Lampung Tengah. Teddy lahir di keluarga miskin, dia sudah menjadi anak yatim sejak kecil.
Meski lahir dari keluarga yang tidak mampu, Teddy memiliki tekad dan keinginan belajar yang kuat. Diceritakan bahwa Teddy nekad meninggalkan Ibunya dini hari untuk merantau ke Kota Metro, di sana dia menemui Pamannya yang merupakan seorang pedagang.
Selama ikut Pamannya, Teddy bersekolah hingga SMP. Teddy yang masih remaja itu lalu kemudian merantau ke Solo seorang diri untuk menuntut ilmu sambil bekerja.
Di Solo, Teddy bekerja di Rumah Sakit, di sana dia bertemu dengan seorang gadis tionghoa, dari Majalengka yang berprofesi sebagai perawat, keduanya jatuh cinta.
Awalnya, Hubungan Edna dan Teddy tidak direstui oleh keluarga Edna, karena perbedaan keyakinan. Namun, Edna memutuskan untuk menjadi mualaf, lalu keduanya menikah secara diam-diam. Setelah keduanya memiliki satu orang anak, keluarga Edna pun luluh dan merestui pernikahan mereka.
Berkat kenalan dari orang tua Edna, Teddy lalu dikenalkan dan bergabung dengan Astra, perusahaan yang dulunya dikenal sebagai raksasa otomotif dan perkebunan.
Sejak saat itu, Teddy bekerja di Astra, kariernya cukup moncer, dia akhirnya menjabat sebagai Direktur. Kala itu, Teddy cukup dekat dengan pejabat pemerintahan orde baru. Dia lantas dikenal sebagai elit modern Indonesia yang hadir pasca kemerdekaan.
Teddy tutup usia pada 1 November 2016, meninggalkan istrinya Edna dan tiga buah hati mereka Garibaldi Thohir, Hireka Vitaya, dan Erick Thohir.
Anak sulung Teddy adalah Garibaldi Thohir atau kerap disapa Boy Thohir adalah salah satu orang terkaya di Indonesia yang menempati urutan ke 15 versi Majalah Forbes. Boy menikah dengan Alinda Thohir, keduanya dikaruniai tiga orang anak yaitu Gabriella Aliifa Thohir, Giovanna Aanisa Thohir, dan Gamma Abdurrahman Thohir.
Sementara itu, anak kedua dari Teddy Thohir adalah Hireka Vitaya, yang kerap disapa Rika Thohir. Tidak banyak informasi pribadi Rika yang diketahui publik. Saat ini Rika adalah Ketua Dewan Penasehat Yayasan Pertiwi Indonesia.
Anak bungsu dari Teddy Thohir tak lain adalah Erick Thohir, dia menikahi Elizabeth Tjandra pada tahun 1998. Pasangan ini memiliki empat orang anak, mereka adalah Mahendra Agakhan Thohir, Mahatma Arfala Thohir, Magisha Afryea Thohir, dan Makayla Amadia Thohir.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto