tirto.id - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani membongkar lima kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Sebelumnya, ada sepuluh nama kandidat cawapres yang disebut menjadi pertimbangan PDIP. Kemudian, setelah dieleminasi, muncul lima nama.
Seperti dilaporkan Antara News, mereka adalah Sandiaga Salahudin Uno, Erick Tohir, Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
“Sekarang saya sudah mengerucutkan lima nama, salah satunya Cak Imin,” ujar Puan usai menghadiri pucak perayaan Hari Ulang Tahun ke-25 PKB di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu sore (23/7/2023).
“Dulu ada sepuluh nama, sekarang mengecil menjadi lima nama,” tuturnya.
Siapa yang akan menjadi pendamping Ganjar santer jadi perdebatan. Pasalnya, dari awal perbincangan mengenai cawapres, PDIP sudah menyebutkan secara gamblang siapa saja nama yang mungkin mereka pinang.
Lebih menarik lagi, di antara nama tersebut, ada sejumlah nama dari parpol lain yang tidak menjalin kerja sama politik atau berkoalisi dengan PDIP.
Ini kemudian, membuat publik dan pengamat politik menganalisis mengenai siapa saja di antara lima nama tersebut yang memiliki peluang paling besar akan maju bersama Ganjar.
Profil 5 Cawapres Ganjar: Mana Paling Berpotensi?
Meski belum ada kepastian mengenai siapa yang akan maju mendampingi Ganjar di Pilpres 2024, kisi-kisi nama dari Puan ini cukup menarik untuk diulik. Sebab, dalam waktu dekat cawapres Ganjar akan segera diumumkan.
Mengingat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan bahwa bakal calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024 akan dimulai pada 19 Oktober hingga 23 November 2023. Berikut ini adalah profil singkat 5 cawapres Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024
1. Rekam Jejak Sandiaga Salahudin Uno
Politisi sekaligus pengusaha Sandiaga Salahudin Uno saat ini bernaung di bawah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sejak 14 Juni lalu.
Sandiaga Uno merupakan pengusaha sukses yang beberapa kali pernah masuk jajaran orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.
Sebagai pengusaha, awalnya dia tidak tertarik dengan politik. Namun, pada tahun 2015 dia mulai terjun ke politik setelah diajak oleh Prabowo Subianto untuk membantunya di Partai Gerindra.
Di Gerindra, dia maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017.
Kala itu, Sandiaga Uno dan Anies Baswedan berhadapan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, kemudian pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni.
Pemilihan digelar sebanyak dua putaran, di putaran pertama pasangan AHY dan Sylviana gugur. Pada putaran kedua, Anies dan Sandi berhadapan dengan Ahok dan Djarot.
Hasil Pilkada DKI Jakarta 2017 menyatakan Anies dan Sandi berhasil memenangkan putaran kedua, dan dikukuhkan sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2017–2022.
Setelah kurang sepuluh bulan menjalankan tugas sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta, pada tahun 2018 Sandi memutuskan untuk meletakkan jabatannya karena akan maju mendampingi Prabowo sebagai wakil Presiden nomor urut 2 di Pilpres 2019.
Namun, pada Pilpres 2019, Prabowo dan Sandi harus ikhlas menerima kekalahan. Kemenangan berada di pihak Jokowi dan Ma’aruf Amin.
Pasca-kekalahan, pada 23 Desember 2020, dia dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hingga saat ini, dia masih menjalankan tugasnya di Kabinet Indonesia Maju.
Jelang Pilpres 2024, Sandiaga hengkang dari Gerindra, partai yang telah membesarkan namanya. Sandiaga yang kini menjadi kader PPP memiliki peluang yang cukup menjanjikan untuk mendampingi Ganjar. Pasalnya, PPP dan PDIP secara resmi menjalin kerja sama politik.
Elektabilitas Sandiaga Uno
Elektabilitas Sandiaga Uno berdasarkan survei dari lembaga survei Indikator per 26–30 Mei 2023 dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) per 1- 8 Juli 2023.
- Elektabilitas Sandiaga di Indikator: 13,1 persen
- Elektabilitas Sandiaga di LSI : 8,9 persen
2. Rekam Jejak Erick Thohir
Erick Thohir pengusaha sekaligus politisi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia. Dia juga Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Sebagai pengusaha sukses, Erick bukan anggota partai politik. Dia masuk ke dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju dengan rekam jejaknya sebagai seorang pengusaha muda. Gurita bisnis Erik mencakup bisnis pertambangan, kelapa sawit, dan media.
Selain menjadi Ketua PSSI, dia juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) sejak 2006 hingga saat ini.
Erick dari usia muda memang tertarik dalam dunia olahraga. Dia tercatat sebagai orang Asia pertama yang memiliki saham kepemilikan atas tim bola basket Amerika (NBA) Philadelphia 76ers.
Kemudian, pada tahun 2012 dia juga memiliki saham mayoritas sebuah klub sepak bola Amerika yaitu Major League Soccer, DC United.
Nama Erick tidak hanya disebut sebagai kandidat cawapres Ganjar. Belakangan, namanya juga santer disandingkan dengan Prabowo Subianto.
Meski demikian, posisinya yang merupakan tokoh independen dinilai tidak menguntungkan Gerindra dalam pemenuhan ambang batas presiden.
Apalagi, saat ini Gerindra berkoalisi dengan PKB. Gerindra saat ini sangat membutuhkan PKB untuk maju. Maka jika ditilik, akan sulit bagi Gerindra untuk meminang Erick, terlebih jika PKB ngotot kalau cawapres Prabowo harus dari PKB.
Di lain pihak, posisi tersebut tidak dialami oleh PDIP, partai penguasa yang bisa melenggang sendiri tanpa koalisi untuk maju ke Pilpres 2024. Oleh karena itu, kombinasi Ganjar–Erick bukan mustahil terwujud.
Elektabilitas Erick Thohir
Elektabilitas Erick Thohir berdasarkan survei dari lembaga survei Indikator per 26–30 Mei 2023 dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) per 1- 8 Juli 2023.
- Elektabilitas Erick Thohir di Indikator: 15,5 persen
- Elektabilitas Erick Thohir di LSI: 14,3 persen
3. Rekam Jejak Andika Perkasa
Purnawirawan Jenderal TNI Muhammad Andika Perkasa pensiun sejak Desember lalu. Setelah menunaikan jabatan tertinggi di kemiliteran, namanya kerap disebut memiliki potensi besar untuk masuk ke dunia politik.
Mengingat, sejak lulus dari Akademi Militer angkatan 1987, dia menjalani karier dengan mulus dan pernah tergabung dalam pasukan elit kebanggaan Indonesia Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Kariernya di bidang militer naik bertahap dan melesat hingga bintang empat. Kariernya yang cemerlang itu didukung oleh pendidikan yang juga tak kalah bagus.
Dia memiliki tiga gelar master, salah satunya dari Harvard University. Andika menuntaskan pendidikan doktoral di Gorge Washington University.
Selain itu, Andika juga memiliki dukungan tokoh militer sekaligus politikus dari mertuanya, Hendropriyono yang juga merupakan pensiunan jenderal bintang empat dari Kopassus.
Mengantongi nama baik, karisma, dan segala gelar yang telah dimiliki, Andika bisa saja menjadi sosok yang dipilih PDIP untuk menaikkan tingkat keterpilihan mereka.
Elektabilitas Andika Perkasa
Elektabilitas Andika Perkasa berdasarkan survei dari lembaga survei Indikator per 26–30 Mei 2023 dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) per 1-8 Juli 2023.
- Elektabilitas Andika Perkasa di Indikator: 2,8 persen
- Elektabilitas Andika Perkasa di LSI: 1,6 persen
4. Rekam Jejak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut sedang mengincar posisi cawapres pada Pilpres 2024.
AHY mengawali kariernya di militer sama seperti ayahnya Susilo Bambang Yudhoyo (SBY), AHY memiliki penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Militer Tri Sakti Wiratama 2000.
Sejak lulus Akmil, karier militernya sangat cemerlang. Dia beberapa kali mengemban tugas strategis dari TNI. Tapi, sejak tahun 2016 dengan pangkat Mayor Infanteri dia memutuskan untuk pensiun dini dari kemiliteran karena akan maju ke dalam kontestasi politik pada tahun 2017.
Agus maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta bersama Sylviana Murni melawan Anies-Sandi dan Ahok-Djarot. Namun, dia gugur di putaran pertama.
Setelah itu, AHY aktif memperkuat Partai Demokrat rintisan ayahnya. Sejak 15 Maret 2020, dia mengemban jabatan sebagai Ketum Partai Demokrat ke 5 menggantikan Teuku Riefky Harsya.
Sudah dari jauh hari Demokrat mengusung Anies Baswedan sebagai Capres, bersama dengan koalisi KPP yang terdiri dari Nasdem, Demokrat, dan PKS.
Melihat peluangnya, nama AHY disebut sebagai kandidat terkuat dari internal KPP yang akan mendampingi Anies.
Namun, belakangan, sejak nama AHY disebut sebagai salah satu kandidat cawapres Ganjar oleh Puan, arah politik AHY banyak dipertanyakan, mengingat dunia politik yang begitu dinamis.
Apabila AHY menerima pinangan Puan untuk mendampingi Ganjar. Maka, akan jadi kali pertama bagi Demokrat dan PDI Perjuangan berlayar di perahu yang sama.
Elektabilitas AHY
Elektabilitas AHY berdasarkan survei dari lembaga survei Indikator per 26–30 Mei 2023 dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) per 1-8 Juli 2023.
Elektabilitas AHY diIndikator: 5,6 persen
Elektabilitas AHY di LSI: 9,5 persen
5. Rekam Jejak Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) adalah salah satu kandidat yang mungkin akan mendampingi Ganjar di Pilpres 2024.
Cak Imin memulai karier politiknya di ranah legislatif dengan menjadi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo sejak 1 Oktober 1999.
Pengalaman politiknya patut diperhitungkan, sebab sejak pertama kali terpilih menjadi wakil rakyat, hanya satu periode saja dia turun dari kursinya.
Itu pun karena dia ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia pada 2009–2014. Cak Imin vakum dari jabatan politik hanya pada rentang 2014–2018.
Sebagai anggota keluarga Pondok Pesantren Manbaul Ma’arif Jombang, Cak Imin memiliki basis pendukung yang kuat. Cak Imin juga mengantongi basis pendukung dari warga Nahdlatul Ulama (NU).
Elektabilitas Cak Imin
Elektabilitas Cak Imin berdasarkan survei dari lembaga survei Indikator per 26–30 Mei 2023 dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) per 1-8 Juli 2023.
- Elektabilitas Cak Imin di Indikator: 2,4 persen
- Elektabilitas Cak Imin di LSI: 1,0 persen
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto