tirto.id - Direktur Utama Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya, mengungkapkan bahwa saat ini, Bulog telah menyerap 45 ribu ton gabah dari target penyerapan 3 juta ton hingga April 2025. Dengan adanya rencana dan anggaran yang jelas, dia optimistis target penyerapan gabah petani tersebut mampu terealisasi.
"Sampai sejauh ini, kurang lebih 45 ribu ton yang sudah kita serap," ujar Novi dalam konferensi pers usai rapat koordinasi Kementerian Pertanian (Kementan) dan Bulog di Kantor Kementan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Minggu (9/2/2025).
Novi yakin Bulog dapat memenuhi target penyerapan 3 juta ton gabah dalam dua hingga tiga bulan ke depan. Menurutnya, Bulog telah mematangkan rencana untuk mencapai target tersebut.
"Ke depan, karena kami sudah punya rencana, juga sudah punya anggaran, saya pikir untuk dua bulan setengah sampai dengan tiga bulan ke depan kami sudah akan mencapai target yang sudah ditentukan," jelasnya.
Perum Bulog saat ini memiliki total anggaran Rp39 triliun untuk menyerap 3 juta ton gabah petani pada musim panen raya Februari hingga April 2025.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan bahwa Bulog telah mendapat tambahan anggaran sebesar Rp16,6 triliun untuk mengejar target tersebut.
“Bapak Presiden menyiapkan anggaran langsung tambahan Rp16,6 triliun. Ini insyaallah dicairkan dalam waktu singkat. Bisa saja minggu depan, tapi sudah menjadi keputusan,” kata Amran.
Selain itu, pemerintah telah menetapkan HPP gabah petani sebesar Rp6.500/kilogram. Ketetapan itu tak hanya berlaku untuk Perum Bulog saja, tapi juga untuk semua pembeli, termasuk penggilingan dan juga swasta.
“Kami sudah sepakat. Sesuai arahan Bapak Presiden Republik Indonesia, diperintahkan kepada kita semua, bukan kepada bulog saja, seluruh penggilingan, siapa saja di seluruh Indonesia yang membeli gabah di tingkat petani itu mutlak harganya Rp6.500,” kata Amran.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fadrik Aziz Firdausi