tirto.id - Dirut Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas), menegaskan bahwa pihaknya akan menjaga harga pangan agar tetap stabil tanpa melakukan impor. Hal itu, kata dia, merupakan amanah yang disampaikan presiden Joko widodo (Jokowi).
"Pak Buwas, bisa enggak cadangan beras pemerintah tidak impor?" kata Buwas menirukan ucapan Jokowi usai acara diskusi bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Jakarta Selatan, Senin (24/9/2018).
Saat itu Buwas pun langsung menanggapinya bahwa Bulog dapat mengoptimalkan pasokan pangan yang dalam negeri.
"Miris kalau kemudian negara agraris besar seperti Indonesia menuntut pangan impor dan kok bisa bangga makan produk luar negeri atau impor itu," imbuhnya.
Hingga saat ini, cadangan beras Bulog berada di posisi 2,4 juta ton. Dari jumlah cadangan tersebut diperkirakan hanya ada 100 ribu ton beras yang terserap ke pedagang-pedagang melalui operasi pasar.
Sementara Oktober mendatang, kata Buwas, akan ada lagi tambahan sekitar 400 ribu ton beras impor yang masuk berdasarkan pengadaan impor sebelumnya.
"Dari rata-rata jumlah itu, maka stok akhir tahun ini di Desember itu jumlahnya hampir 3 juta ton," ujarnya.
Berdasarkan hitung-hitungan yang dilakukan oleh tim lintas instansi yang ia pimpin, ketersediaan beras di Bulog akan cukup hingga Juni 2019. Sehingga menurutnya impor yang dilakukan pemerintah tidak akan terserap dan merugikan negara serta para petani kecil.
"Saya sebagai orang kampung itu miris apalagi kalau saya jadi petani seolah-olah kita tidak berpihak ke petani," tutur mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yantina Debora