Menuju konten utama

Bulog Akui Harga Beras Belum Bisa Turun, Kenapa?

"Sampai dengan panen raya kemungkinan memang harga belum bisa turun," kata Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi.

Bulog Akui Harga Beras Belum Bisa Turun, Kenapa?
Pekerja menunjukan beras impor asal Vietnam milik Perum Bulog di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mengimpor 5.000 ton beras asal Vietnam yang dialokasikan untuk pemenuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dilakukan secara bertahap sehingga sampai Desember 2022 total importasi beras sebanyak 200.000 ton. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.

tirto.id - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mengakui kenaikan harga beras masih terjadi hingga panen raya. Hal itu dipicu stok beras tidak banyak tersedia.

"Sampai dengan panen raya kemungkinan memang harga belum bisa turun. Karena memang stok yang tersedia kan enggak banyak," kata Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya kepada Tirto, Selasa (10/1/2023).

Tomi menjelaskan impor beras sebanyak 500.000 ton diperkirakan akan masuk seluruhnya pada Februari 2023. Sebelumnya, Bulog telah melakukan impor beras sebanyak 200 ribu ton pada akhir tahun 2022.

Sementara itu, Tomi menuturkan untuk menekan harga beras, pihaknya gencar melakukan operasi pasar. Hal itu dilakukan untuk membantu masyarakat yang terdampak di tengah harga beras yang mulai meroket.

“Bulog sampai saat ini masih akan terus menggelontorkan beras operasi pasar agar harga beras tersebut dapat teredam dengan sementara,” ucap Tomi.

Sementara itu, Tomi mengatakan, beras yang diimpor terdiri dari dua partai. Untuk partai pertama pengiriman beras berasal dari negara Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar. Lalu, untuk partai kedua berasal dari negara Thailand dan Vietnam.

“Jadi ada dua partai ya yang pertama berasal dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar. Untuk kedua, berasal dari Thailand dan Vietnam,” ujar Tomi.

Kemudian, Tomi menjelaskan data jumlah impor beras yang masuk masih dipegang oleh Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (PJPT). Tetapi dia memastikan terdapat 500.000 beras impor akan rampung di akhir Februari 2023.

“Untuk data impor yang keluar dan masuk itu masih di PJPT jadi datanya belum terlihat,dan pastinya di angka 500 ribu” bebernya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mendengarkan keluhan kenaikan harga beras pada Minggu pagi (8/1/2023). Hal itu berlangsung saat Jokowi meninjau harga komoditas di Pasar Sentul, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dalam peninjauan, Presiden Jokowi terlihat berbincang dengan beberapa pedagang menanyakan harga kebutuhan pokok di sana. Oka, salah satu pedagang sembako menyampaikan bahwa harga beras saat ini mengalami kenaikan.

“Malah naik (harga beras), belum turun malah naik, naik terus, tiap naik 200 (rupiah), 500 (rupiah),” jelas Oka kepada Presiden Jokowi berdasarkan keterangan Biro Pers dan Media Istana, Minggu (8/1/2023).

Baca juga artikel terkait KENAIKAN HARGA BERAS atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin