tirto.id - Dalam artikel sebelumnya telah dipaparkan lima nama lain bulan Ramadan. Tradisi Islam menunjukkan bahwa banyaknya julukan yang disematkan kepada Ramadan menandakan betapa istimewanya bulan ini.
Kata "ramadan" berakar dari kata "ramidla" (رمِض) yang berarti "panas terik". Makna ini bisa dipahami sebagai metafora atas dahaga atau panasnya kerongkongan yang dialami orang-orang yang berpuasa sepanjang Ramadan.
Tapi begitulah, kiasan demikian makin menegaskan Ramadan menempati posisi istimewa dalam khazanah peribadatan kaum Muslim. Seolah-seolah tak ada satu bulan pun yang mampu menyamai kedudukannya.
Menurut Zainuddin bin Muhammad bin Husain bin al-‘Aydarus al-Ba’alawy dalam kitab Ittihaf al-Anam bi Ahkam ash-Shiyam, setidaknya ada enam belas nama lain yang disematkan untuk Ramadan.
Lima julukan pertama sudah disampaikan pada artikel terdahulu. Kelimanya seakan-akan hendak mengatakan kepada kita bahwa Ramadan memang layak digelari bulan suci.
Untuk mengetahui lima nama berikutnya, bisa disimak dalam artikel di bawah ini.
Editor: Zen RS