tirto.id - Indonesia akan membangun pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0 serta pengembangan sumber daya manusia di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, bernama 'Bukit Algoritma'. Proyek di lahan seluas 888 hektare ini diperkirakan bakal menghabiskan duit Rp18 triliun.
Budiman Sudjatmiko, Komisaris PTPN V sekaligus Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya, perusahaan yang bakal menggarap proyek ini bersama BUMN PT Amarta Karya (Amka), mengatakan bahwa Bukit Algoritma akan dibuat seperti Silicon Valley Amerika Serikat yang menjadi kantor pusat berbagai perusahaan teknologi global.
Mengutip Antara, dia berharap dari sana bakal lahir "kecerdasan buatan, robotik, drone, hingga panel surya untuk energi yang bersih dan ramah lingkungan."
Penandatanganan pembangunan proyek Bukit Algoritma dilakukan di Jakarta, Jumat lalu. Antara melaporkan tempat ini akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0, namun seorang pejabat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan belum ada usul mengenai pembentukan KEK tersebut. Sejauh ini di Sukabumi baru ada satu KEK yang disetujui pemerintah, yaitu KEK Pariwisata Lido, yang digarap oleh MNC.
Selain Budiman, penandatanganan kontrak proyek tersebut juga dilakukan oleh Direktur Utama Amka Nikolas Agung dan Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari, Dhanny Handoko. Tiga perusahaan itu bergerak di bidang konstruksi.
Budiman mengatakan proyek ini merupakan "mimpi jangka panjang." "Untuk tahap pertama selama tiga tahun, Amka menjadi mitra kepercayaan untuk membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi dan fasilitas‐fasilitas lainnya."
Business Development Advisor Amka Oki Fahreza mengatakan Sukabumi dipilih karena memiliki infrastruktur pendukung yang cukup memadai, seperti akses Tol Bocimi (Seksi 2 Cibadak), Pelabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR) Wisata dan Perdagangan Pelabuhan Ratu, Bandara Sukabumi Cikembar (yang akan dibangun), serta double track KA Sukabumi.
"Kami akan bergandengan tangan dengan pihak‐pihak yang berkepentingan agar proyek bisa dilaksanakan dengan lancar," katanya.
Direktur Utama Amka Nikolas Agung mengatakan proyek ini "merupakan salah satu alat dukung penuh pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional."
Pemerintah memang kerap bicara bahwa teknologi 4.0 bakal dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi. Presiden Joko Widodo bahkan berkali-kali menyatakan hendak membangun Silicon Valley di Indonesia, terutama setelah mengunjungi tempat itu pada 2016 lalu.
Pada 2019, rencana ini maju satu langkah dengan diresmikannya Papuan Youth Creative Hub, di Jayapura, Provinsi Papua. "Kami harap muncul unicorn-unicorn baru dari Indonesia bagian timur," kata Jokowi saat itu.
Selain di Papua, Jokowi juga pernah mengatakan ingin membuat kembaran Silicon Valley di ibu kota baru di Kalimantan Timur.