tirto.id - PT Bukalapak.com Tbk menargetkan pendapatan sebesar Rp4,75 triliun sepanjang tahun ini. Hingga kuartal I-2023 pendapatan emiten dengan kode BUKA ini mampu tumbuh sebesar 28 persen menjadi Rp1 triliun.
"Guidance kita untuk revenue di 2023 antara Rp4,25 triliun - Rp4,75 triliun. Di kuartal I kita dapat Rp1 triliun, berarti kita capai 22 persen dari target,” kata Presiden Bukalapak Teddy Oetomo dalam acara halal bihalal, Kamis (4/5/2023).
Teddy juga menargetkan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) bisa berbalik positif pada akhir 2023. Diketahui, pada kuartal I-2023 perusahaan telah membukukan adjusted EBITDA senilai negatif Rp209 miliar atau naik sebesar 44 persen yoy.
"Kuartal II (adjusted EBITDA) di minus Rp150-Rp175 miliar, kuartal III di minus Rp125 miliar, dan semoga di kuartal IV tahun ini bisa positif,” ujarnya.
Menurut Teddy pertumbuhan Bukalapak akan tambah rugi apabila EBITDA masih mencatatkan negatif.
Dalam rilis laporan keuangan, Bukalapak memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas termasuk investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana senilai Rp20,3 triliun pada akhir Maret 2023,
“Kalau lihat operasional cash flow kita positif, tapi minimal enggak bakar duit. Mitra TPV pertumbuhannya sebesar 19 persen yoy,” tuturnya.
TPV Mitra Bukalapak pada kuartal I-2023 naik sebanyak 9 persen YoY menjadi Rp18,7 triliun. Pertumbuhan Mitra utamanya didukung oleh ekspansi varian produk, di mana pertumbuhannya meningkat sebesar 10 persen YoY untuk TPV produk-produk fisik dan tumbuh sebesar 8 persen untuk TPV produk-produk virtual dan layanan finansial dari kuartal yang sama tahun lalu.
"Pada akhir Maret 2023, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 16,8 juta, meningkat dari 16,1 juta pada akhir Desember 2022," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang