tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie menyatakan, sekitar 5.600 base transceiver station (BTS) akan beroperasi bulan ini. Pemerintah akan menyubsidi seluruh operasional BTS di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Mudah-mudahan 5.600 BTS yang direncanakan Bakti Kominfo ini bisa kita layani masyarakat namanya kita on air," Kata Budi Arie di Kantornya, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Ia menganalogikan ada satu BTS beroperasi dengan biaya sekitar Rp25 juta di daerah 3T dengan pengguna hanya 10-20 orang. Apabila pemakaian hanya sekitar Rp100 ribu per orang, maka sebulan hanya mendapat Rp2 juta.
Hal ini berbeda dengan Jakarta. Di Jakarta, pengguna bisa sebanyak 4 ribu per satu BTS. Maka, operator bisa meraup keuntungan hingga 400 juta dengan nominal penggunaan sama.
"Artinya BTS di Jakarta profit, kalau di 3T pasti subsidi. Nggak mungkin untung tapi negara harus hadir, akses konektivitas bagi seluruh warga Indonesia," Kata Budi.
Budi mengatakan pemerintah tengah mencari strategi besaran insentifnya. Ia sudah berbicara dengan 4 operator besar, Telkomsel, Indosat, XL dan Smart. Insentif diharapkan mampu mendorong kecepatan internet Indonesia. Namun, bentuk skema masih beragam.
"Lagi dikaji, ada tim task force antara tim operator seluler dengan kita dari aspek kebijakan," kata Budi.
Budi Arie memastikan keputusan akan diambil waktu dekat. "Mudah-mudahan bulan depan udah ada gambarannya karena kira lagi mengkaji kebutuhan infrastruktur kita dan kecepatan untuk menuju indonesia digital 2030."
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang