Menuju konten utama

Bubur Pedas, Makanan Khas Buka Puasa Masyarakat Langkat

Tradisi bubur pedas ini sudah ada sejak 20 tahun yang lalu yang selalu disediakan untuk warga ataupun pemudik.

Bubur Pedas, Makanan Khas Buka Puasa Masyarakat Langkat
Pengurus masjid memasak bubur pedas di halaman Masjid Raya Al Mashun Medan, Senin (6/6). Tradisi warisan memasak bubur pedas pada bulan Ramadan ini telah ada sejak masa kesultanan Deli yang dapat dinikmati oleh masyarakat sebagai hidangan khas ketika berbuka puasa. ANTARA FOTO/Septianda Perdana.

tirto.id - Selama bulan Ramadan, masyarakat Kabupaten Langkat, Sumatera Utara memiliki makanan khas untuk menyambut buka puasa berupa bubur pedas.

Pengelola Rasjid Raya Stabat Haji Ibnu Kasir di Stabat, Senin (29/5/2017), mengatakan, makanan khas itu diperjualbelikan di jalan lintas Sumatera, termasuk di depan Masjid Raya Stabat.

"Tradisi bubur pedas ini sudah ada sejak 20 tahun yang lalu yang selalu disediakan kenaziran untuk warga ataupun pemudik," kata Ibnu Kasir, sebagaimana dilansir Antara.

Menurut Ibnu Kasir, masjid raya itu merupakan peninggalan kerajaan Melayu yang berada di jalur lintas Sumatera Utara menuju Aceh . Pada bulan Ramadan, masjid itu kerap menjadi tempat singgah baik bagi pemudik maupun warga untuk berbuka puasa.

"Sejak awal puasa 1438 Hijriah pihak masjid sudah menyediakan menu berbuka puasa setiap harinya dengan menu khas Melayu Langkat yaitu bubur pedas,” tuturnya.

Ia menjelaskan, bubur pedas adalah makanan khas melayu yang hanya dibuat warga di saat tertentu saja seperti acara pernikahan, kenduri, sunatan, puasa, dan Lebaran.

Pembuatannya hanya pada masa tertentu karena prosesnya yang rumit dan menggunakan hampir 40 macam jenis rempah rempahan dan daun yang mengndung banyak khasiat.

Bahan untuk membuat bubur pedas menggunaka daun-daunan dan rempah-rempahan yang digiling, lalu dimasak dengan kentang, wortel, tauge, dan ikan asin.

Setelah matang, panganan khas tersebut sering dimakan dengan sayur urap maupun anyang.

"Memakan bubur pedas ini dipercaya oleh warga disini mempunyai banyak khasiat seperti menyegarkan tubuh, membuat badn menjadi hangat, mengusir angin yang berada di dalam tubuh kita," jelas Ibnu Kasir.

Baca juga artikel terkait MENU BUKA PUASA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari