tirto.id - BRI Life menelusuri dugaan kebocoran data sebanyak dua juta nasabah dan lebih dari 400 ribu dokumen perusahaan asuransi jiwa tersebut yang dijual di internet.
Corporate Secretary PT Asuransi BRI Life, Ade Ahmad Nasution mengatakan perusahaannya menggandeng tim independen spesialis sekuriti siber guna menelusuri jejak digital terkait kebocoran data dan meningkatkan perlindungan data pemegang polis.
“BRI Life terus melakukan upaya maksimal untuk melindungi data pemegang polis melalui penerapan tata kelola teknologi informasi dan tata kelola data sesuai ketentuan dan standar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Ade dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7/2021).
Ade mengklaim BRI Life tidak pernah memberikan data pribadi kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. BRI Life akan melaporkan dugaan pencurian data ini ke aparat penegak hukum.
Adi bilang apabila ada permintaan data pribadi yang mengatasnamakan atau mengkaitkan dengan kepemilikan polis di BRI Life, pemegang polis dapat menghubungi call center di Nomor 1500087, WhatsApp Corporate 0811-935-0087 atau email cs@brilife.co.id.
Kasus kebocoran data BRI Life pertama kali diuangkap oleh akun Twitter @UnderTheBreach. Ia mengatakan data nasabah yang bocor bersifat sensitif.
Menurut akun tersebut,sekitar 2 juta nasabah dan 463.000 dokumen perusahaan BRI Life dijual di internet.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Gilang Ramadhan