tirto.id - Tingkat ketimpangan yang diukur menggunakan gini ratio pada Maret 2024 menunjukkan angka sebesar 0,379, turun 0,009 poin dari tahun sebelumnya yaitu 0,388. Angka gini ratio Maret 2024 juga mengalami penurunan 0,002 poin dari gini rasio September 2022 yang sebesar 0,381.
Selain itu, jika dilihat dalam satu dekade terakhir, tingkat ketimpangan juga mengalami tren penurunan sekitar 0,027 poin, dari gini ratio pada Maret 2014 tercatat sebesar 0,406.
“Ketimpangan di perkotaan lebih tinggi, namun turun lebih cepat dibandingkan di perdesaan. Penurunan ketimpangan ini sejalan dengan peningkatan pengeluaran pada kelompok 40 persen bawah dan juga 40 persen menengah,” beber Plt. Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi, dalam Rilis BPS, di Jakarta, Senin (1/7/2024).
Dalam hal ini, persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah sebesar 19,40 persen. Kondisi ini meningkat 0,36 persen poin dibandingkan kondisi Maret 2023 yang sebesar 18,04 persen dan meningkat 0,16 persen poin dibanding kondisi September 2022 yang sebesar 18,24 persen.
Sedangkan persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen menengah tercatat sebanyak 34,87 persen, naik tipis dari tahun sebelumnya yaitu 34,42 persen. Dan persentase pengeluaran pada kelompok pendapatan 20 persen teratas pada Maret 2024 sebesar 47,72 persen, turun dari Maret 2023 yang sebesar 48,59 persen.
“Tingkat ketimpangan di perkotaan lebih tinggi daripada di perdesaan pada Maret 2024, mencapai 0,399 atau menurun sekitar 0,010 poin. Adapun di perdesaan yaitu sebesar 0,306 yang juga lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yaitu penurunan sekitar 0,007 poin,” tandas Imam.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi