Menuju konten utama

BPS: Jumlah Laki-laki di Indonesia Lebih Banyak dari Perempuan

Jumlah penduduk laki-laki mencapai 136,66 juta atau setara 50,58 persen total penduduk Indonesia.

BPS: Jumlah Laki-laki di Indonesia Lebih Banyak dari Perempuan
Petugas mengamati pergerakan sensus penduduk secara online di ruang kendali eksekutif sensus penduduk Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, Senin (17/2/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Indonesia semakin didominasi jenis kelamin laki-laki. Perhitungan rasio jenis kelamin penduduk RI menunjukan jurang jumlah laki-laki lebih banyak dibanding jumlah perempuan, setidaknya dalam 30 tahun terakhir sejak 1990.

“Dibandingkan sebelumnya sex (jenis kelamin) ratio meningkat dari dari 97 per 1971 menjadi 102 per 2020,” ucap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam “Rilis Bersama Data Sensus Penduduk 2020 dan Data Administrasi Kependudukan 2020” di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Rasio 102 diperoleh karena pada sensus 2020, jumlah penduduk laki-laki mencapai 136,66 juta atau setara 50,58 persen total penduduk RI. Sementara jumlah penduduk perempuan hanya 133,54 juta orang atau setara 49,42 persen total penduduk.

Rasio di atas 100 berarti jumlah penduduk laki-laki melebihi perempuan. Jika rasionya di bawah 100, maka jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki dengan perempuan.

Tren rasio jenis kelamin kenyataannya terus mengarah pada jumlah laki-laki yang lebih besar dari perempuan. Bahkan sejak sensus pertama dilakukan pada 1971.

Pada sensus penduduk 1971 misalnya, rasio jenis kelamin hanya 97 lalu bergeser menjadi 99 pada sensus penduduk 1980. Pada sensus penduduk 1990 angkanya tetap 99.

Akan tetapi, pada sensus penduduk 2000, angkanya bergeser menjadi lebih banyak laki-laki dengan rasio di kisaran 101. Angka 101 ini bertahan sampai sensus penduduk 2010. Hingga kemudian menjadi 102 pada sensus penduduk 2020.

Baca juga artikel terkait SENSUS PENDUDUK atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan