Menuju konten utama
Data PBS

Kepadatan Penduduk Pulau Jawa Sentuh 8 Kali Rata-Rata Nasional

BPS mencatat kepadatan penduduk di Pulau Jawa melebihi rata-rata kepadatan penduduk nasional.

Kepadatan Penduduk Pulau Jawa Sentuh 8 Kali Rata-Rata Nasional
Suhariyanto. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kepadatan penduduk di Pulau Jawa melebihi rata-rata kepadatan penduduk nasional. Hal ini disebabkan karena lebih dari separuh penduduk terkonsentrasi di Pulau Jawa, sementara distribusi penduduk ke non-Jawa berjalan lamban setidaknya dalam 20 tahun terakhir.

“Pulau terpadat adalah Jawa. Kepadatan di pulau Jawa 1.171 jiwa per km persegi (Km2),” ucap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam 'Rilis Bersama Data Sensus Penduduk 2020 dan Data Administrasi Kependudukan 2020' di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Tingkat kepadatan Pulau Jawa di kisaran 1.171 jiwa per Km2 itu lebih buruk dari rata-rata kepadatan nasional yang berada di angka 141 jiwa per Km2. Ini artinya kepadatan penduduk di pulau Jawa 8,3 kali lipat dari nasional.

Suhariyanto mengatakan tingginya kepadatan ini bisa dimengerti karena sebanyak 151,6 juta jiwa atau 56,1 persen penduduk terkonsentrasi di Pulau Jawa. Sementara luas daratan Jawa hanya 6,75 persen dari total luas wilayah penduduk RI yang mencapai 1,9 juta Km2.

Sebagai perbandingan, Suhariyanto memaparkan luas Pulau Kalimantan sebenarnya mencapai 4 kali lipat dari Pulau Jawa. Namun jumlah penduduknya hanya 16,6 juta atau 6,15 persen total penduduk Indonesia per 2020.

Meski demikian, Suhariyanto menambahkan proses pemerataan penduduk sebenarnya sudah mulai berjalan selama 20 tahun terakhir. Pasalnya jumlah penduduk Jawa berhasil dikurangi secara bertahap. Pada 2000, jumlah penduduk Jawa mencapai 59,1 persen nasional lalu menjadi 57,5 persen (2010), dan 56,1 persen (2020).

Sebaliknya jumlah penduduk Kalimantan terus naik. Dari 5,5 persen total penduduk RI pada 2000 menjadi 6,15 persen di 2020.

“Namun harus diakui pergeseran ini berjalan lambat. Terkait erat potensi ekonomi dan infrastruktur yang ada,” ucap Suhariyanto.

Sejalan dengan pernyataan Suhariyanto, perekonomian Jawa dan Non-Jawa masih relatif timpang per data pertumbuhan ekonomi Q3 2020. Jawa berkontribusi 58,88 persen dari total perekonomian nasional. Angka ini disusul Sumatra 21,53 persen, Kalimantan 7,7 persen Sulawesi 6,6 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,92 persen lalu Maluku-Papua 2,37 persen.

Baca juga artikel terkait SENSUS PENDUDUK atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz