tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Juni 2024 tercatat sebesar Rp6.171 per kilogram, naik sebesar 5,64 persen secara bulanan (month to month/mtm) dari posisi Mei 2024 yang senilai Rp5.842 per kilogram. Secara tahunan, (year on year/yoy) harga komoditas ini tercatat naik hingga 11,34 persen.
Pada saat yang sama, harga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebesar 2,75 persen (mtm), dari yang sebelumnya Rp6.676 per kilogram menjadi Rp6.859 per kilogram. Harga GKG Juni tersebut tercatat naik 8,17 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Sementara untuk rata-rata harga beras di penggilingan pada bulan Juni 2024, gabah kering giling naik sebesar 0,80 persen secara month to month dan sebesar 11,39 persen secara year on year,” kata Plt. Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi, dalam Rilis BPS, di Jakarta, Senin (1/7/2024).
Dalam Berita Resmi Statistik (BRS) Juni 2024, BPS mencatat rata-rata harga beras di penggilingan pada Juni 2024 mencapai Rp12.537 per kilogram, sebelumnya Rp12.428 per kilogram pada Mei 2024. Sementara itu, harga rata-rata beras di tingkat grosir dan eceran masing-masing sebesar Rp13.434 per kilogram dan Rp14.547 per kilogram.
Dengan kenaikan harga beras tersebut, membuat inflasi beras di tingkat grosir dan eceran pada Juni 2024 ikut terungkit. Dengan inflasi secara tahunan di tingkat grosir sebesar 10,87 persen (yoy) dan mengalami deflasi 0,28 persen secara bulanan.
“Sedangkan di tingkat eceran, ini mengalami inflasi sebesar 0,10 persen secara month to month dan sebesar 11,88 persen secara year-on-year. Dalam hal ini perlu saya informasikan kembali, bahwa harga beras yang kami sampaikan merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan juga mencakup di seluruh wilayah di Indonesia,” jelas Iman.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Intan Umbari Prihatin