Menuju konten utama

BPPTKG: Gunung Merapi Alami Tiga Kali Gempa Guguran Rabu 29 Mei

BPPTKG menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami tiga kali gempa guguran pada Rabu pagi.

BPPTKG: Gunung Merapi Alami Tiga Kali Gempa Guguran Rabu 29 Mei
Aktivitas Gunung Merapi terlihat dari kawasan Deles Indah, Sidorejo, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Senin (11/3/2019). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.

tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, terjadi tiga kali gempa guguran Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Rabu (29/5/2019) pagi.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, gempa guguran yang terekam selama periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB amplitudonya 3-15 mm dan berlangsung 15-50 detik.

"Selain gempa guguran, di gunung itu juga terjadi satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm selama 7 detik, dan satu kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 3 mm yang berlangsung selama 14 detik," kata Hanik melalui keterangan resminya seperti dilansir Antara, Rabu (29/5/2019).

Hasil pengamatan visual menunjukkan, kawah gunung api paling aktif di Indonesia itu mengeluarkan asap putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal setinggi 20 meter di atas puncak kawah gunung.

Di gunung api itu, angin bertiup lemah ke arah barat, suhu udara 15-20,9 derajat Celsius, kelembaban udara 63-98 persen, dan tekanan udara 567.7-707.7 mmHg.

Hasil analisis foto udara pada 4 Mei 2019 menunjukkan volume kubah lava Merapi 458.000 meter kubik. Sejak Januari 2019 volume kubah lava terhitung relatif tetap karena sebagian besar ekstrusi magma langsung meluncur ke hulu Kali Gendol sebagai guguran lava maupun awan panas.

Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG meminta warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi, dan mengimbau warga sekitar kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan karena jarak luncur awan panas guguran Merapi semakin jauh.

Baca juga artikel terkait GEMPA GUGURAN MERAPI atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Maya Saputri