Menuju konten utama

BPN akan Ungkapkan Bukti Kecurangan Pilpres 2019 di Forum Terbuka

BPN Prabowo-Sandiaga akan memaparkan secara terbuka temuannya soal bukti-bukti kecurangan di Pilpres 2019. 

BPN akan Ungkapkan Bukti Kecurangan Pilpres 2019 di Forum Terbuka
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman (kanan), Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra (kiri) mendampingi lima sekjen dari Badan Pemenangan Nasional Koalisi Indonesia Adil dan Makmur pendukung capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat meninjau ruang server KPU, Jakarta, Kamis (25/4/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama.

tirto.id - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso mengundang banyak pihak dalam konferensi pers besar yang akan dilaksanakan di Hotel Sahid, Selasa besok (14/5/2019).

Dalam agenda tersebut, BPN Prabowo-Sandiaga akan memaparkan berbagai bukti kecurangan yang terjadi di Pilpres 2019. Hal ini disampaikan oleh juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Ahmad Riza Patria, saat ditemui di DPR RI, Senin (13/5/2019) sore.

Menurut Riza, BPN juga mengundang perwakilan KPU RI, Bawaslu RI, hingga para pakar IT dan dubes-dubes negara sahabat untuk hadir dalam acara tersebut.

"Ya, besok itu BPN, Pak Djoko mengundang beberapa undangan dari tokoh masyarakat, media dan lain sebagainya, untuk membahas berbagai kecurangan yang ada. Saya kira itu yang biasa saja," kata Riza.

"Ini bukti-bukti, bahwa kami memang menyampaikan secara apa adanya, komprehensif, holistik, terbuka, nanti silakan ada yang bertanya dan berdialog. Semua dipaparkan secara lugas, transparan, dan terbuka. Ini cara yang baik dan bijak, supaya masyarakat menilai dan mengetahui," tambah dia.

Riza juga mengatakan agenda tersebut juga bermaksud memaparkan berbagai data soal kecurangan yang sudah didapat BPN Prabowo-Sandiaga selama Pemilu 2019.

Dia menambahkan BPN mengundang banyak pihak dalam agenda itu karena selama ini Bawaslu RI hanya bekerja sendirian meski ada banyak lembaga lain yang seharusnya membantu.

"Ada pengawas pemilu, ada sentra gakumdu, ada Kejaksaan, ada kepolisian, dan itu bagian dari pemerintah, sehingga laporan-laporan dari 02 selalu mentah, karena Bawaslu yang menyuarakan kebenaran dan keadilan selalu kalah dari institusi lain," ujar dia.

Riza juga menepis anggapan bahwa cara BPN tersebut sebagai upaya menarik perhatian publik.

"Ini hanya upaya keterbukaan. Saya kira siapa saja boleh hadir. Ini bukti bahwa kami transparan. Sehingga masyarakat bisa menilai dan mengkritisi," kata dia.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom