Menuju konten utama

BPJS Sering Terlambat Bayar ke RSUD, Pemprov DKI Siapkan Pinjaman

Pemprov DKI Jakarta menyiapkan fasilitas kredit untuk mengantisipasi keterlambatan pembayaran klaim dari BPJS Kesehatan ke Rumah Sakit Umum Daerah.

BPJS Sering Terlambat Bayar ke RSUD, Pemprov DKI Siapkan Pinjaman
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Pemerintah DKI Jakata menyiapkan fasilitas kredit Supply Chain Financing (SCF) senilai Rp93 miliar untuk enam RSUD di DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengatakan, pinjaman dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bank DKI itu dikucurkan untuk mengantisipasi keterlambatan pembayaran klaim dari BPJS Kesehatan.

"Tentang pembayaran dari BPJS yang belum terselesaikan, kami siapkan dana cadangan dari Bank DKI. Sehingga bisa menangani kekurangan sampai dengan pembayaran tuntas," kata Anies saat ditemui, Jumat (30/8/2019).

Enam rumah sakit yang mendapatkan dana talangan itu di antaranya: RSKD Duren Sawit senilai Rp5 miliar, RSUD Budhi Asih sebesar Rp15 miliar, RSUD Koja sebesar Rp20 miliar, RSUD Pasar Rebo sebesar Rp18 miliar, RSUD Tarakan sebesar Rp15 miliar, dan RSUD Cengkareng sebesar Rp20 miliar.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan, pemberian kredit tersebut disalurkan agararus kas RSUD tetap lancar. Dana tersebut bisa digunakan untuk membiayai operasional rumah sakit hingga piutang mereka di BPJS Kesehatan dibayar lunas.

“Dengan pengelolaan cash flow yang lebih baik, sejumlah RSUD tersebut diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat,” kata Herry Djufraini.

Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti menegaskan bahwa dana talangan tersebut bersifat cadangan. Sehingga baru dapat digunakan ketika RSUD atau RSKD membutuhkannya. Kalau tidak, maka dana tersebut akan tetap berada di Bank DKI.

Baca juga artikel terkait BPJS KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Hendra Friana