Menuju konten utama

BPIP: Momentum Jumat Agung untuk Merajut Persaudaraan

BPIP mengajak masyarakat menjadikan Jumat Agung sebagai momentum untuk merajut persaudaraan di tengah gelombang politik identitas.

BPIP: Momentum Jumat Agung untuk Merajut Persaudaraan
Sejumlah umat Kristen melakukan perarakan penyaliban diri dalam ibadah Jumat Agung di Gereja Kristen Jawa, Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (30/3/2018). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

tirto.id - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo mengajak masyarakat menjadikan Jumat Agung sebagai momentum untuk merajut persaudaraan di tengah gelombang politik identitas.

"Momentum Jumat Agung harus menjadi momentum ini untuk merajut persaudaraan sejati di tengah maraknya politik identitas dan ancaman terhadap kehidupan berbangsa bernegara," kata Benny dalam keterangannya Jumat, (7/4/2023).

Dia berharap perayaan Jumat Agung dapat memberi inspirasi untuk menciptakan perdamaian yang sejati. Salah satunya saling menghormati keyakinan serta menghormati perbedaan.

"Seperti yang dikatakan oleh Bung Karno dalam beragama dan akhlak kita egois, tetapi dalam beragama kita saling mencinta saling menyayangi dan hormat menghormati," katanya.

Benny menyebut Jumat Agung menjadi tanda dimana Ruhan sudah mengalahkan maut dan kita mendapatkan kebangkitan.

"Maka dalam konteks ini kita (harus) bangkit dari masa lalu kita harus mampu hidup tidak hanya dalam kepedulian kita tetapi lingkaran keterpengaruhan," ujarnya.

Jumat Agung merupakan salah satu dari tiga hari suci sebelum Minggu Paskah. Hari itu dirayakan oleh umat Kristiani menjelang Paskah, sekaligus menjadi peringatan penyaliban dan wafatnya Yesus Kristus di Golgota.

Sementara itu, Kementerian Agama lewat Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Jeane Marie Tulung mengajak umat kristiani untuk menjaga kerukunan, kerja sama dan kedamaian antar-umat beragama. Dia pun berharap agar perayaan Paskah disambut dengan sukacita.

"Mewakili Pemerintah kami mengajak umat Kristiani untuk merefleksikan kasih dan karya keselamatan penebusan Yesus Kristus atas dosa kita. Jadilah pribadi yang selalu memancarkan kasih dan damai kepada semua orang," ujar Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, Kamis (6/4/2023).

Lebih lanjut, dia menuturkan paskah tahun 2023 mengambil tema 'Ia Mendahului Kamu ke Galilea; Jangan Takut' (Bdk. Mat 28:7, 10). Pemerintah mengambil tema tersebut lantaran pandemi COVID-19 belum berakhir dan masalah dunia yang semakin tidak menentu.

"Tema ini mengingatkan bahwa masalah yang kita hadapi cukup krusial. Pandemi panjang Covid-19 yang belum selesai, ketidakpastian ekonomi, serta memanasnya suasana politik menjelang Pilpres dan Pilkada tahun

2024," kata Jeane.

"Oleh karena itu, kita tidak perlu takut. Karena, Dia yang Bangkit senantiasa hadir dan mendahului kita menuju keberhasilan," imbuhnya.

Melalui semangat Paskah, Jeane pun mengajak umat Kristiani untuk melakukan empat hal. Pertama, menjalani hidup dengan optimis ketika menghadapi persoalan dan tantangan. Kedua, menjaga kerukunan, kerjasama, dan kedamaian internal serta antarumat beragama. Ketiga, menjaga ketertiban dan keamanan menjelang Pilpres dan Pileg tahun 2024. Keempat, menjaga dan memelihara lingkungan dengan baik.

Baca juga artikel terkait JUMAT AGUNG 2023 atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Intan Umbari Prihatin