tirto.id - Sedikitnya 30 orang tewas dan 45 orang cedera ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan rompi bomnya di dalam Istana Kehakiman, atau Gedung Pengadilan, di Ibu Kota Suriah, Damaskus, Rabu (15/3/2017), demikian laporan stasiun televisi negara SANA.
Pembom tersebut termasuk di antara orang yang menunggu pemeriksaan untuk memasuki gedung itu pada Rabu siang.
Ia mengenakan seragam, memegang senapan dan granat tangan kata laporan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam. Ditambahkannya, segera setelah ia menyerahkan senjatanya ke polisi di pos pemeriksaan, ia diminta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, ia menerobos pos pemeriksaan dan memasuki gedung utama Istana Kehakiman, dan meledakkan rompi peledak yang ia kenakan.
Laporan itu mengatakan pemboman tersebut terjadi saat jam sibuk di gedung pengadilan tersebut, dan merenggut korban jiwa paling banyak.
Ledakan itu adalah yang paling akhir dari serangkaian pemoman yang telah terjadi belakangan ini, setelah lama keadaan tenang.
Pada Sabtu (11/3/2017), Front An-Nusra -yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida-- melancarkan pemboman bunuh diri di Damaskus, dan menewaskan 74 orang, termasuk pelancong Syiah Irak yang berada di Damaskus untuk melakukan ziarah.
Pada Senin (13/3/2017), Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan prioritas di Suriah ialah memerangi teror, dan menambahkan pembicaraan mengenai politik pada saat ini kelihatan mewah.
Ketika berbicara dengan media Eropa, yang isinya disiarkan oleh Kantor Berita Suriah, SANA, Presiden Suriah tersebut mengatakan bahwa membebaskan diri dari kaum fanatik adalah prioritas dan mewujudkan perujukan di bidang lain adalah prioritas lain.
Pernyataannya dikeluarkan cuma dua hari setelah dua pemboman mengguncang Ibu Kota Suriah, Damaskus, dan menewaskna 74 orang.
Pemboman itu dilakukan secara berurutan di dekat pemakaman di Daerah Shakhour di wilayah kuno Damaskus.
Ledakan pertama dilancarkan melalui alat peledak yang diledakkan di dekat sekumpulan bus yang membawa pelancong Syiah Irak dan datang dari pemakaman Bab As-Saghir untuk mengunjungi tempat suci Syiah, sebagai bagian dari kegiatan ziarah pemeluk Syiah.
Ketika bahan peledak meledak, penumpang sembilan bus sedang berkumpul untuk menyaksikan kegiatan yang berlangsung, saat seorang pembom bunuh diri yang mengenakan rompi bom meledakkan dirinya di antara kerumunan orang.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri