Menuju konten utama

BNPT Sebut Tren Toleransi Masyarakat Naik Jadi 70,2 Persen

Data Setara Institute tahun 2016 dan 2023, tren toleransi alami peningkatan dari 61,6 persen menjadi 70,2 persen.

BNPT Sebut Tren Toleransi Masyarakat Naik Jadi 70,2 Persen
Kepala BNPT Rycko dan Dito Menpora usai dilantik di Isneg, Jakarta, Senin. tirto.id/Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen. Pol. Rycko Amelza Dahniel mengatakan, bahwa tren toleransi di tengah masyarakat Indonesia mengalami peningkatan pada 2023.

"Berdasarkan data Setara Institute tahun 2016 dan 2023, tren toleransi alami peningkatan dari 61,6 persen menjadi 70,2 persen," kata Rycko di hadapan masyarakat dan pelajar Indonesia di Maroko, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Rycko menjelaskan, bahwa peningkatan angka toleransi itu disebabkan karena adanya penurunan jumlah kelompok intoleran pasif, yakni sekitar 13 persen pada tahun ini.

“Angka ini (toleransi) membesar disumbang oleh menyusutnya kelompok intoleran pasif dari sebelumnya berada pada angka 35,7 persen menjadi 22,4 persen di 2023,” kata Rycko.

Meskipun demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan-perubahan strategi penyusupan ideologi kekerasan.

Kelompok penganut ideologi kekerasan, kata Rycko, telah mengubah strateginya dalam mempengaruhi masyarakat, khususnya generasi muda yang rentan di tengah derasnya arus informasi.

“Mereka melakukan pola perubahan serangan dari hard (keras) menjadi soft approach (pendekatan lunak), dari strategi bullet atau peluru menjadi ballot strategy atau strategi suara. Ini harus kita waspadai bersama," imbuh Kepala BNPT ke-6 itu.

Rycko berpesan, generasi muda yang telah memiliki sikap toleransi, nasionalisme, dan keberagaman harus terus dipertahankan. Menurutnya, hal itu berguna untuk membangun kehidupan sosial yang aman, damai, dan harmoni.

Sebelumnya, Setara Institute merilis laporan Indeks Kota Intoleran (IKT) 2022. Setara Institute melibatkan 94 kota dari total 98 kota di seluruh Indonesia.

Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan 4 variabel, seperti regulasi pemerintah kota, regulasi sosial, tindak pemerintah, dan demografi sosio keagamaan.

Dari aspek tersebut dihasilkan pengukuran praktik-praktik toleransi terbaik di kota-kota di Indonesia, yaitu pertama Singkawang, Kalimantan Barat Skor: 6,583 2, kedua Salatiga, Jawa Tengah Skor: 6,417 3, ketiga Bekasi, Jawa Barat Skor: 6,080, keempat Surakarta, Jawa Tengah Skor: 5,883 dan kelima Kediri, Jawa Timur Skor: 5,850.

Baca juga artikel terkait TOLERANSI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Reja Hidayat