Menuju konten utama

Yenny Dinilai Berikan Citra Toleransi jika Jadi Cawapres Anies

Peneliti Politik BRIN, Wasisto Raharjo Jati, menilai Yenny Wahid bisa memberikan citra toleran jika disandingkan menjadi cawapres dengan Anies Baswedan.

Yenny Dinilai Berikan Citra Toleransi jika Jadi Cawapres Anies
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid (tengah) bersama Event Officer International Federation of Sport Climbing (IFSC) Alessandro Di Cato (kiri) dan Event Delegate IFSC Stanley Yeo (kanan) memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (5/5/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

tirto.id - Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengusulkan nama putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid sebagai sosok potensial dalam bursa cawapres Anies Baswedan. Terkait hal itu, Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional, Wasisto Raharjo Jati, menilai Yenny Wahid bisa memberikan citra toleran, sebab dikenal sebagai aktivis lintas iman.

"Seandainya Yenny Wahid jadi cawapres Anies Baswedan, tentu setidaknya bisa memberikan citra toleran dan inklusif. terlebih karena YW selama ini dikenal sebagai aktivis lintas iman, " kata Wasisto kepada Tirto, Minggu (2/7/2023).

Dia juga menilai Yenny Wahid sebagai cawapres juga berpotensi merevitalisasi narasi 'tenun kebangsaan' Anies Baswedan yang sebelumnya terciderai karena polarisasi identitas. Kemudian untuk konstituen, Wasisto mengatakan Yenny Wahid berpotensi merebut ceruk pemilih islam tradisionalis.

"Sebenarnya tidak hanya kalangan islam tradisionalis atau dalam hal ini santri atau pemilih muslim, pengagum pemikiran Gus Dur namun juga bisa minoritas," ucapnya.

Lalu, dia juga menilai dengan adanya Yenny Wahid, Anies Baswedan juga berpotensi menggaet suara dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) dari kelompok Mantan Presiden, Gusdur.

"Tergantung pada narasi dan kontekstualisasinya," tuturnya.

Sebelumnya, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan cawapres Anies memang sudah mengerucut ke satu nama. Namun, baru akan diumumkan selepas Anies pulang ibadah haji dari Arab Saudi. Menurut Kamhar, hal itu merujuk pada pernyataan Jubir Anies yang juga bagian dari Tim Delapan, Sudirman Said.

"Pembahasan cawapres telah mengerucut pada satu nama dan tinggal menunggu waktu yang tepat sekembali Mas Anies dari menunaikan ibadah haji nanti untuk sampaikan ke publik," kata Kamhar saat dihubungi reporter Tirto, Sabtu (1/7/2023).

Oleh karena itu, kata dia, pembahasan tentang nama-nama cawapres menjadi tak relevan lagi saat ini. Ia mengatakan Demokrat menghargai dan menghormati proses yang telah berjalan.

"Jadi, kita tunggu saja sepulang Mas Anies dari tanah suci nanti, kapan akan disampaikan ke publik," ucap Kamhar.

Ia mengatakan perihal cawapres merupakan kewenangan penuh Anies Baswedan. Tiga parpol dalam Koalisi Perubahan memberikan mandat itu kepada Anies Baswedan sendiri. Hal itu juga tercantum dalam piagam kerja sama tiga parpol tersebut.

"Memang telah diberikan kepada Mas Anies untuk menentukan dan menetapkan sebagaimana telah disepakati bersama pada piagam kerja sama tiga partai dengan 5 kriteria yang telah disepakati bersama sebagai acuan dan ukuran," pungkas Kamhar.

Baca juga artikel terkait YENNY WAHID atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Intan Umbari Prihatin