Menuju konten utama

DPR Minta Beli LPG 3KG Pakai Aplikasi Tidak Menyulitkan Rakyat

DPR meminta pemerintah meninjau kembali terkait pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan aplikasi Mypertamina pada 2023.

DPR Minta Beli LPG 3KG Pakai Aplikasi Tidak Menyulitkan Rakyat
Pekerja menyusun tabung gas elpiji tiga kilogram yang akan disalurkan ke pangkalan-pangkalan penjualan disalah satu agen LPG di Jakarta, Senin (24/6/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.

tirto.id - Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, meminta kepada pemerintah membertimbangkan kembali terkait pembatasan pendistribusian gas LPG 3 kg menggunakan aplikasi MyPertamina kepada masyarakat mulai 2023 mendatang. Dia berharap kebijakan tersebut tidak menyulitkan masyarakat.

Dia juga mengimbau kepada pemerintah agar memastikan akurasi basis data yang akan digunakan untuk pembatasan distribusi LPG 3 kg itu. Tidak hanya itu, Mulyanto juga berharap seluruh masyarakat miskin terdata.

“Pemerintah harus dapat memastikan bahwa penggunaan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) sebagai dasar pembatasan pendistribusian LPG 3 kg memang benar-benar efektif dan akurat sehingga tidak menyulitkan masyarakat,” kata Mulyanto di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Lebih lanjut, dia menjelaskan rencana pembatasan distribusi tersebut harus dilaksanakan. Mengingat beban APBN saat ini cukup berat. Apalagi ketika harga LPG internasional dan nilai tukar dollar AS kian melambung. Selain itu pembatasan ini juga perlu dilakukan agar penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran.

“Persoalannya adalah pada pendataan. Ini masalah serius karena data Pemerintah berbeda-beda,” tegasnya.

Apalagi, saat ini, pemerintah akan menggunakan data baru, yakni data P3KE. Mulyanto menyarankan sebaiknya pemerintah melakukan sinkronisasi data dengan data-data yang telah ada yang selama ini dipakai secara akurat, baru melaksanakan uji coba terbatas lebih dahulu. Kemudian dievaluasi sebelum memberlakukan kebijakan ini secara luas. Jangan serta-merta diterapkan.

"Ini bisa kacau di masyarakat,” ujar Legislator Dapil Banten III tersebut.

Dia pun minta pemerintah bertahap dan konsisten dalam menerapkan kebijakan. Jangan seperti pembatasan BBM yang menggunakan MyPertamina yang akhirnya maju-mundur, dan malah tak terdengar lagi beritanya hari ini.

“Bagusnya dimulai dahulu dengan pembatasan BBM, agar tepat sasaran. Kalau sukses baru dilanjutkan untuk distribusi LPG. Ini perlu sinkronisasi dan persiapan yang matang. Apalagi kita tengah memasuki tahun politik. Jangan sampai menimbulkan kebisingan baru yang tidak perlu,” tandasnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) akan mulai melakukan uji coba pembelian liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg dengan menggunakan aplikasi MyPertamina seraca bertahap mulai 2023. Adapun saat ini pembelian LPG menggunakan aplikasi sudah lebih dulu dilakukan di beberapa daerah saja.

"Saat ini kita baru melakukan uji coba di sekitar lima kecamatan, tahun depan akan kita roll out secara bertahap," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, kepada Tirto, Senin (19/12/2022).

Irto menjelaskan saat ini pihaknya sedang menyinkronkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dengan data pembeli LPG 3 kg. Nantinya data P3KE akan di input dalam web side subsiditepat.

"Dengan begitu, masyarakat nantinya tidak perlu mendownload aplikasi ataupun QR Code. Membeli seperti biasa, cukup tunjukkan KTP-nya," jelas Irto.

Dia mengatakan bagi yang sudah masuk database P3KE bisa lanjut membeli dengan cukup tunjukan KTP. Namun bagi yang datanya belum masuk, maka data yang bersangkutan akan di update dan langsung bisa beli seperti biasa.

"Hal ini sebenarnya sudah jalan, namun selama ini pencatatannya manual, ada log book di masing-masing pangkalan. Sehingga ada digitalisasi data pembelian," pungkas dia.

Baca juga artikel terkait GAS LPG atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin