Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

BNPB Sebut Corona Ibarat Malaikat Pencabut Nyawa, Bukan Konspirasi

Doni Monardo mengibaratkan virus COVID-19 seperti malaikat pencabut nyawa bagi mereka yang rentan. Ia menegaskan pandemi ini bukan konspirasi.

BNPB Sebut Corona Ibarat Malaikat Pencabut Nyawa, Bukan Konspirasi
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.

tirto.id - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo menyebut ada narasi negatif dalam upaya mencegah COVID-19. Tim mendapati wacana yang berkembang dan menyebut kasus Corono sebagai konspirasi dan rekayasa.

“Masih ada sejumlah pihak yang menganggap ini adalah konspirasi. Covid-19 ini rekayasa. Padahal kita semua sudah tahu, bahwa korban jiwa di Tanah Air sudah melampaui angka 3.500," kata Doni usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020).

Doni mengingatkan, kematian di dunia jauh lebih besar. Ia mengatakan, total kematian di dunia melebihi angka 550 ribu jiwa. Oleh karena itu, perlu ada penyampaian pesan bahwa Covid-19 berbahaya bagi manusia, terutama masyarakat rentan.

“Jadi ini nyata, ini fakta, oleh karenanya semua pihak harus betul-betul memahami ini. Menyampaikan pesan-pesan bahwa COVID-19 ini ibaratnya, mohon maaf, ibaratnya adalah malaikat pencabut nyawa bagi mereka yang rentan. Siapa saja yang rentan? Adalah lansia. Yang rata-rata adalah usia di atas 60 tahun-70 tahun," kata Doni.

Oleh karena itu, Doni mengatakan, pemerintah akan berusaha menggunakan sosialisasi efektif dengan melibatkan semua pihak. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Untuk menekan kasus penambahan positif itu yang dipilih adalah sosialisasi yang efektif, yang masif melibatkan seluruh komponen dengan kearifan lokal. Tadi sudah disampaikan Bapak Menko PMK, para antropolog, sosiolog, termasuk psikolog juga tokoh-tokoh masyarakat, khususnya para ulama," kata Doni.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz