tirto.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus berinovasi dalam mengoptimalkan penghimpunan dana murah, memperluas layanan digital banking, serta memanfaatkan kebijakan BI guna menjaga stabilitas likuiditasnya di tengah tantangan pasar.
Inovasi tersebut dilakukan demi menghadapi tantangan likuiditas perbankan di tahun 2025 yang masih menjadi perhatian utama seiring dengan kebijakan moneter ketat di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS).
Melalui keterangan yang diterima Tirto, Minggu (9/3), salah satu upaya yang dilakukan BNI disebutkan dengan melakukan penguatan ekosistem digital untuk mendukung peningkatan Current Account Savings Account (CASA) dan fee-based income, serta terus memperbaiki kualitas kredit.
Dalam penguatan ekosistem digital, dua produk anyar jadi kontributor utama strategi BNI yakni wondr by BNI untuk menjangkau nasabah retail dan BNIdirect dengan penambahan fitur baru yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan bisnis.
Hasilnya, total DPK BNI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp805,5 triliun, di mana terdapat pertumbuhan nilai tabungan hampir dua kali lipat pada semester kedua setelah diluncurkan wondr by BNI.
Pada akhir Desember 2024, CASA BNI sebesar Rp563,28 triliun mendominasi DPK, sementara deposit berjangka mencapai Rp242,23 triliun. Rasio Giro dan Tabungan terhadap DPK atau CASA Rasio tercatat sebesar 70.4 persen.
Sampai dengan Desember 2024, BNI tercatat telah menyalurkan total kredit sebesar Rp775,9 triliun dengan rasio kecukupan modal atau CAR sebesar 21,4 persen.
Layanan Digital BNI
Adapun jumlah pengguna wondr by BNI mencapai 5,3 juta hingga akhir Desember 2024, dengan active rate lebih dari dua kali lipat dibandingkan aplikasi sebelumnya, yaitu BNI Mobile Banking.
Transaksi perbankan melalui wondr by BNI mencapai Rp190 triliun dengan 200 juta transaksi dalam 6 bulan sejak diluncurkan pada 5 Juli 2024.
Di segmen wholesale banking, BNIdirect turut menopang kinerja perseroan dengan nilai transaksi meningkat 23,3 persen YoY menjadi Rp7.931 triliun hingga akhir 2024. Jumlah transaksi naik 36,5 persen YoY mencapai 1,2 miliar transaksi dengan jumlah pengguna mencapai 173 ribu user atau naik 15 persen YoY.
Selain itu, penguatan layanan digital BNI juga bisa terlihat dari peningkatan transaksi pembayaran melalui merchant QR dengan volume transaksi mencapai Rp113,2 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 29,4 persen secara YoY.
BNI berkomitmen untuk tidak hanya fokus terhadap produk-produk tertentu. Komitmen BNI mengedepankan penyediaan solusi digital yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.