tirto.id - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah menyebut, realisasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Subsidi upah alias Bantuan Subsidi Upah (BSU) di 2020 sudah tersalur 98,91 persen. Total penyerapan, BSU mencapai Rp29.444.763.600.000 dari target awal Rp29.769.350.400.000.
“Total realisasinya Rp29,4 triliun, persentasenya 98,91 persen. Sekarang dalam proses kami melakukan rekonsiliasi data oleh bank penyalur,” jelas dia dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, di Senayan, Jakarta Selatan, Senin (18/1/2021).
Penyebab utama dari tidak tersalurkannya BSU 100 persen kata Ida, Kemenaker menemukan di antaranya rekening calon penerima pasif, rekening calon penerima ditutup atau diblokir, dan data NIK di bank tidak sesuai dengan data NIK penerima subsidi.
"Ini beberapa penyebab kenapa tidak bisa 100 persen tersalurkan," tandas dia.
Bantuan tersebut merupakan upaya pemerintah menekan dampak pandemi terhadap pekerja formal yang mendapat gaji di bawah Rp4 juta.
Realisasi BSU gelombang 1 mencapai 12.293.134 pekerja dengan anggaran Rp14.751.760.800.000. Kemudian BSU gelombang 2 untuk periode September-Oktober 2020. Dari total tersebut ada sisa sekitar Rp324 miliar yang sudah dikembalikan kepada Kementerian Keuangan.
"Anggaran BSU yang belum tersalurkan per 31 Desember kami kembalikan ke kas negara sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Keuangan," terang dia.
Dalam proses penyaluran bantuan, Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara menjadi prioritas. Ida merinci penyaluran BSU sangat luas, misalnya di Pulau Sumatera ada 1,9 juta pekerja yang menerima subsidi upah yang memiliki rata-rata gaji Rp2,8 juta/bulan.
“Di Pulau Sumatera kita salurkan bantuan ke 76.590 perusahaan,” kata dia.
Kemudian subsidi upah yang disalurkan di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara berhasil disalurkan ke 8,7 juta pekerja dengan rata-rata gaji Rp2,8 juta. “Di wilayah ini ada 272.657 perushaan, jumlahnya tentu lebih karena padat,” terang dia.
Kemudian Kalimantan ada 1,04 juta penerima BSU di 25.265 perusahaan dengan rata-rata gaji Rp2,9 juta. “Papua, Maluku lebih kecil jumlahnya ada penerima 679.769 orang ratarata gaji Rp2,7 juta," kata dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali