tirto.id - Peristiwa kehilangan anak tentu merupakan hal traumatis yang tidak pernah diharapkan oleh para orangtua. Termasuk orangtua yang tidak pernah berkesempatan untuk bertemu dengan calon bayinya sekalipun. Keguguran mendatangkan efek psikologis dan fisik yang tidak bisa disepelekan, tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga bagi suami yang menyaksikan kegagalan hidup bayi yang sempat dikandung pasangannya.
Terlebih calon ibu yang percaya bahwa ia sedang hamil, namun janinnya mendadak 'hilang' ketika melakukan USG kedua. Kenapa bisa begitu? Kejadian ini, secara medis, dinamakan blighted ovum.
Kehamilan kosong atau blighted ovum atau disebut juga kehamilan anembrionik adalah kehamilan yang tidak mengandung embrio (janin) meski terjadi pembuahan di dalam rahim.
Blighted ovum terjadi ketika telur yang dibuahi menempel ke dinding uterus (rahim), tetapi embrio tidak berkembang. Maka rahim dan fisik perempuan tetap menunjukkan gejala kehamilan secara umum.
Ibu dengan blighted ovum akan menunjukkan gejala-gejala kehamilan, seperti mual dan muntah, pusing, sembelit, dan tanda-tanda kehamilan lainnya.
Berdasarkan laman American Pregnancy, sel dalam rahim memang berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi bukan embrio itu sendiri.
Kondisi ini merupakan salah satu penyebab umum terjadinya keguguran pada tiga bulan pertama kehamilan.
Bagaimana saya tahu jika saya mengalami blighted ovum?
Blighted ovum dapat terjadi sangat awal pada kehamilan, biasanya sebelum tahu bahwa mereka hamil.
"Anda mungkin mengalami tanda-tanda kehamilan seperti periode menstruasi yang terlambat sampai tes kehamilan positif. Banyak wanita menganggap kehamilan mereka baik-baik saja, karena kadar hCG mereka meningkat," tulis American Pregnancy.
Plasenta dapat terus tumbuh dalam waktu yang singkat, dan hormon-hormon kehamilan terus meningkat, yang akan membuat seorang wanita terus percaya bahwa dia masih hamil.
Diagnosis biasanya tidak dilakukan sampai tes USG menunjukkan rahim yang kosong atau kantung kehamilan kosong.
Apa penyebab blighted ovum?
Blighted ovum adalah penyebab sekitar 50% dari keguguran trimester pertama.
Web MDmenulis, blighted ovum biasanya terjadi karena terdapat masalah kromosom, struktur molekuler yang membawa gen/DNA.
Tubuh wanita akan mengenali adanya kromosom abnormal pada janin dan secara alami tidak mencoba melanjutkan kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi yang sehat
Kualitas sperma dan ovum yang rendah juga dapat mengakibatkan terjadinya kehamilan kosong.
Bagaimana blighted ovum bisa dicegah?
Sayangnya, dalam banyak kasus, blighted ovum tidak dapat dicegah.
Beberapa pasangan akan melakukan pengujian genetik jika beberapa keguguran dini terjadi.
Kehamilan kosong sering terjadi satu kali, dan jarang seorang wanita akan mengalami lebih dari satu kali.
Kebanyakan dokter menyarankan pasangan untuk menunggu setidaknya 1-3 siklus menstruasi rutin sebelum mencoba hamil lagi setelah mengalami keguguran.
Editor: Yulaika Ramadhani