tirto.id - Jika disandingkan denganLa Mafia è Bianca, film dokumenter tentang mafia Sisilia karya dua orang jurnalis investigasi, Stefano Maria Bianchi dan Alberto Nerazzini, yang jika diterjemahkan menjadi “The Mafia is White”, nama Black Mafia Family (BMF) terdengar seperti sebuah guyonan ofensif. Namun, dalam kenyataannya, BMF merupakan sindikat kejahatan serius yang pernah menguasai jalur peredaran obat bius di seantero Amerika Serikat.
BMF didirikan oleh kakak beradik, Demetrius dan Terry Flenory (Flenory Brothers), pada akhir 1980-an. Semula, ketika masih sekolah menengah, mereka hanyalah bandar receh yang biasa menjual sepaket kecil kokain seharga 50 dolar di area Southwest Detroit. Memasuki periode awal 2000, seiring dengan kemampuan Flenory Brothers dalam berjejaring dengan kartel Meksiko, BMF mulai menjadi “pemain besar”. Jumlah kokain yang dijual pun mencapai 3.000 kilogram per bulannya dengan laba ratusan juta dollar.
Wilayah bisnis BMF juga telah terbentang dari hulu ke hilir: Alabama, California, Florida, Georgia, Kentucky, Louisiana, Michigan, Mississippi, Missouri, North Carolina, Ohio, juga Tennessee. Maka untuk untuk memudahkan bisnisnya, Demetrius dan Terry pun membagi dua kanal: daerah Atlanta untuk distribusi, sementara California untuk menangani pengiriman yang masuk dari Meksiko. Jumlah keanggotaan inti pun turut bertambah menjadi 150 orang, namun untuk keseluruhan kurang lebih mencapai 25.000.
Seiring bisnis yang kian melaju pula, BMF mulai mencoba memasuki industri hiburan dengan mendirikan BMF Entertainment dan fokus di skena hip-hop. Flenory Brothers pun bergaul dengan musisi hip-hop papan atas seperti E40, Trina, T.I., Shawty Lo, Jay-Z. Melalui BMF Entertainment, Flenory Brothers turut mempromosikan sejumlah artis: dari Fabolous, Young Jeezy, hingga Bleu DaVinci.
Pengaruh BMF di skena hip-hop AS cukup besar. Pada 2004, misalnya, album Bleu Da Vinci yang berjudul World Is BMF's, masuk ke dalam nominasi penghargaan Source Award. Profil BMF juga beberapa kali tayang di Hip Hop DVD Magazine edisi S.M.A.C.K. dan The Come Up. Sementara profil utuh BMF, termasuk bagaimana awal mula keikutsertaan mereka di skena hip-hop bawah tanah AS, ditampilkan di edisi The Raw Report pada Mei 2006.
Sementara untuk konteks tulisan, Mara Shalhoup, editor senior dari Creative Loafing, pernah menulis tiga seri laporan mengenai BMF yang diberi judul "Hip-Hop's Shadowy Empire". Ia kemudian melengkapi laporannya tersebut dengan menerbitkan buku berjudul MF: The Rise and Fall of Big Meech and the Black Mafia Family yang terbit pada Maret 2010. Inilah buku yang dengan detil mengupas BMF sejak dari pembentukan hingga pengaruhnya dalam skena hip-hop global.
Namun, kedigdayaan BMF tak berlangsung terlalu lama. Pada tahun 2005, Drug Enforcement Administration (DEA) berhasil menangkap Flenory Brothers dan mendakwa mereka hukuman 30 tahun penjara. Demikian pula dengan 150 anggota lain yang ikut terciduk. Dalam catatan DEA, BMF telah menghasilkan keuntungan sebesar 270 juta dolar.
Operasi Penangkapan BMF oleh DEA
DEA telah melakukan penyelidikan terhadap BMF sejak 1990-an. Ketika itu, Flenory Brothers memang sudah memiliki beberapa anak buah, tapi kejahatan mereka masih dalam tahap yang belum mengkhawatirkan. Memasuki periode awal 2000-an, barulah Organized Crime Drug Enforcement Task Force (OCDETF) di bawah arahan Special Operations Division dari DEA, mulai melakukan investigasi. Kode operasi mereka: "Operation Motor City Mafia".
Setelah sekitar setahun investigasi itu dilakukan, pada 11 April 2004 OCDETF dan DEA akhirnya mendapatkan bahan penting: seorang informan yang merupakan kurir sekaligus distributor kepercayaan BMF, Jabari Hayes. Ia ditangkap ketika tengah mengendarai motor di Phelps County, Missouri. Bersamanya turut pula diamankan dua buah koper berisi sekitar 95 kilogram kokain dan 572 gram ganja yang ditaruh di belakang Range Rover miliknya.
Pada September 2004, "Operation Motor City Mafia" kembali menangkap seorang distributor BMF di Atlanta bernama Rafael "Smurf" Allison. Dari informasinya, satu orang sosok lain yang cukup penting turut diciduk: Decarlo Hoskins. Dia adalah seorang bandar rendahan yang tumbuh besar bersama Omari McCree dan Jeffrey Leahr, kakak beradik lain anggota BMF yang biasa mengatur peredaran kokain dalam ukuran besar. Khusus McCree, ia adalah orang kepercayaan Flenory Brothers.
Penangkapan kembali berlanjut pada 5 November 2004. Kali ini giliran Leahr yang terkena ciduk di Atlanta setelah ponselnya disadap. Leahr yang ketika itu bersama pacarnya, juga diketahui membawa tas ransel berisi 10 kilogram kokain di mobilnya. Pasangan tersebut dibebaskan hari itu juga, namun oleh DEA seluruh alat komunikasi mereka tetap disadap. Ini sudah menjadi protokol wajib yang dilakukan DEA demi mendapatkan informasi lebih banyak dari sumber lain.
Merasa dalam masalah berat, ditambah kokain dalam jumlah besar yang mereka ambil dari BMF juga telah disita DEA, McCree dan Leahr pun melarikan diri. Namun, pada 8 Juni 2005, keduanya kembali tertangkap dan dipaksa harus menandatangani perjanjian untuk menceritakan seluruh informasi yang mereka ketahui dari BMF. Dari sinilah kemudian diketahui bahwa peredaran kokain BMF dikendalikan oleh Demetrius.
Kendati begitu, baik McCree maupun Leahr masih belum yakin betul dengan hal itu, sebab beberapa kali mereka menerima pasokan kokain dari sosok bernama Chad "J-Bo" Brown atas nama Demetrius. Pemerintah AS sendiri tidak menghiraukan hal tersebut dan fokus mengincar Flenory Brothers dan tokoh penting BMF lainnya. McCree pun juga hanya memberi kesaksian seadanya selama pepengadilan.
Adapun saksi kunci yang membongkar semua kejahatan BMF selama di persidangan adalah seseorang bernama William "Doc" Marshall. Ia adalah informan FBI, namun dalam dokumen resmi persidangan, statusnya ditulis sebagai “petitioner” alias pemohon. Dari Marshall kemudian diketahui begitu banyak hal, antara lain: BMF mengoperasikan lima gudang di Atlanta. Setiap 10 hari, berbagai mobil akan datang membawa 100–150 kilogram kokain yang dikemas dalam kompartemen rahasia.
Selain tentang sistem bisnis BMF, informasi mengenai berbagai tindak kekerasan yang dilakukan anggota dan rekanan bisnis mereka juga turut terungkap. Pada 11 November 2003, misalnya, Demetrius pernah ditangkap akibat kasus penembakan berujung kematian Anthony "Wolf" Jones. Namun, lantaran Demetrius juga kena tertembak, ia tidak pernah didakwa dan hanya dianggap membela diri. 25 Juli 2004, seorang pria bernama Rashannibal "Prince" Drummond diduga telah dibunuh oleh Flemming "Ill" Daniels, sosok yang disebut sebagai komandan ketiga dalam struktur BMF.
Kejadian bermula ketika Drummond menabrak mobil Porsche milik Daniels usai keduanya berseteru di klub Velvet Room. Tak terima dengan hal tersebut, para anak buah Daniels memukuli Drummond sebelum kemudian si komandan mencabut pistol dan menembaknya.
September 2004, sepasang kekasih bernama Ulysses Hackett dan Misty Carter, tewas di apartemen mereka di Highland Avenue, Atlanta. Polisi mengatakan dalang dari pembunuhan tersebut adalah Tremayne "Kiki" Graham, rekanan bisnis BMF yang saat itu juga merupakan menantu dari Walikota Atlanta, Shirley Franklin.
DEA akhirnya berhasil meringkus Flenory Brothers pada Demetrius ditangkap di sebuah rumah besar di pinggiran kota di luar Dallas. Ketika itu, di rumahnya turut ditemukan sejumlah kecil ganja, beberapa pil Methylenedioxymethamphetamine (MDMA), sejenis ekstasi, serta beberapa senjata yang ditaruh di dalam brankas. Sementara adiknya, Terry, ditangkap di rumahnya di St. Louis yang dijaga ketat oleh banyak pengawal.
Sejak September 2008, kakak beradik tersebut mulai menjalani hukuman 30 tahun penjara dengan dakwaan menjalankan bisnis narkotika sejak 2000-2005. Keduanya ditahan di penjara United States Penitentiary, Lompoc, sebuah penjara federal di California. Demetrius dijadwalkan bebas pada 5 Mei 2032, ketika usianya telah 64 tahun. Sedangkan Terry pada 10 Februari 2032. Tokoh penting BMF terakhir yang ditangkap adalah Vernon Marcus Coleman, yakni pada 2009. Demikian pula dengan berbagai anggota lain yang tersisa.
Editor: Nuran Wibisono