tirto.id - Konsultan bisnis dan pakar marketing, Yuswohady, menilai bisnis media dan percetakan akan mendulang performa positif saat momentum politik tahun depan. Ia mengatakan, bisnis tersebut akan terikat langsung dengan pesta demokrasi.
"Tahun depan itu semua akan terpengaruh ke situ [politik], termasuk bisnis. Sektor yang terkait dengan kampanye, misalnya percetakan, konveksi kaos kampanye, segala macam [akan naik]," ucap dia kepada Tirto, Rabu (23/11/2023).
Ia menilai, bisnis media dan percetakan memang diproyeksi akan naik saat memanfaatkan momentum politik dengan baik. Hal ini tentu juga didukung untuk kebutuhan mobilitas kampanye.
"Pemilihan umum mendatangkan berkah bagi beberapa sektor bisnis. Momentum pesta demokrasi membuat ekonomi berputar. Naiknya beberapa sektor bisnis di-drive oleh naiknya sources of demand," kata dia.
Dalam riset Yuswohady terbaru berjudul Winning Triple Economies, Marketing Outlook 2024, menjelaskan spending yang dikeluarkan oleh masing-masing pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden untuk biaya iklan sangat besar.
Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 misalnya, total nilai iklan untuk keperluan kampanye kedua paslon sebesar Rp186 miliar atau setara 5.775 spot iklan di televisi. Lebih rinci, 50,2 persen pada paslon Prabowo-Hatta dan 49,8 persen pada Jokowi-JK.
Sedangkan, pada momentum tahun politik 2019, biaya iklan calon presiden dan wakil presiden sebesar Rp206,6 miliar. Kemudian, bisnis percetakan dan konveksi juga akan terimbas positif saat momentum politik. Strategi politik menggunakan baliho masih banyak digunakan sehingga akan menaikkan sektor tersebut.
"Capres-cawapres, calon legislatif bikin baliho, kaos partai, dan sebagainya, itu akan naik," kata dia.
Sementara itu, bisnis lain yang akan berkembang seiring dengan pesta demokrasi menurut riset dari Yuswohady seperti bisnis agency, yang mana permintaan untuk advertising dari calon pemangku kepentingan untuk awareness voters.
Kemudian, bisnis retail juga akan naik lantaran kebutuhan pemesanan terkait atribut kampanye semakin luas. Sebagai contoh, kaos, gantungan kunci, topi, dan lainnya.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang