Menuju konten utama
Biografi Ilmuwan Muslim

Biografi Al-Qalasadi: Sejarah Hidup Penemu Simbol Matematika

Al-Qalasadi adalah seorang ilmuwan muslim kesohor di bidang matematika. Temukan biografi Al-Qalasadi, sejarah  hidup penemu simbol matematika di artikel ini

Biografi Al-Qalasadi: Sejarah Hidup Penemu Simbol Matematika
Ilustrasi Hikayat Ulama ulama pengembara Ilmu. tirto.id/Nadya

tirto.id - Ilmuwan muslim turut berkontribusi terhadap peradaban dan perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah Al-Qalasadi, seorang ilmuwan muslim yang tersohor sebagai matematikawan. Berikut ini biografi Al-Qalasadi dan sejarah hidupnya sebagai penemu banyak simbol matematika.

Al-Qalasadi bernama lengkap Abu Al-Hasan Ibnu Al-Qalasadi. Ia lahir pada 1412 di Bastah, Andalusia, sebuah wilayah yang kini menjadi bagian Spanyol. Al-Qalasadi hidup di tengah peperangan. Meskipun demikian, ia tak pernah berhenti untuk belajar dan menimba ilmu.

Ketekunan Qalasadi menghasilkan kontribusi besar untuk dunia matematika. Pasalnya, ia mencetuskan simbol-simbol ilmu hitung modern yang masih digunakan hingga sekarang. Qalasadi menciptakan simbol aljabar dalam huruf Arab pendek, berupa penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Catatan sejarah menyebutkan bahwa Al-Qalasadi merupakan sosok pertama yang menggunakan simbol aljabar yang digunakan dalam penulisan persamaan notasi pecahan. Selain itu, ia juga merupakan ilmuwan pertama yang menggunakan simbol untuk menuliskan persamaan matematis.

Masa kecil Al-Qalasadi dilalui dengan belajar disiplin keilmuan Islam hingga usianya 24 tahun. Ia pernah melakukan perjalanan melalui Afrika Utara selama 15 tahun. Perjalannya bertujuan untuk mempelajari dan mendiskusikan berbagai mata pelajaran. Tentunya, perjalanan di masa itu tidak semudah masa sekarang.

Setelah merasa cukup merantau, Al-Qalasadi memutuskan untuk kembali ke Spanyol dan menetap di Granada. Al-Qalasadi dikenal sebagai seorang pembelajar yang sangat gigih, serta dikaruniai otak yang cemerlang.

Usai mencicipi berbagai disiplin ilmu, Al-Qalasadi memutuskan untuk fokus pada bidang matematika, hukum, dan filsafat. Dari tiga ilmu tersebut, ia lebih banyak dikenal dengan karya-karyanya dalam ilmu matematika.

Karyanya yang paling signifikan membahas mengenai komentarnya tentang ilmu aritmatika. Dalam salah satu karyanya, Al-Qalasadi memperkenalkan simbol aljabar baru yang masih digunakan hingga sekarang.

Disebutkan oleh Adam Malik Khan dalam “Al-Qalasadi: An Eminent Mathematician of Muslim Spain”, Islamic Studies, Qalasadi menggunakan simbol matematika dengan menggunakan huruf Arab.

Al-Qalasadi menggunakan “wa” yang berarti “dan” untuk penambahan (+), kemudian “laa” melambangkan pengurangan (-), “fi” untuk perkalian dan “ala” untuk simbol pembagian (/).

Al-Qalasadi juga menggunakan simbol “j” melambangkan akar, “shay” melambangkan variabel (x), “m” melambangkan kuadrat (X2), Huruf “k” melambangkan pangkat tiga (x3) dan terakhir “I” sebagai simbol persamaan atau sama dengan (=).

Selain karyanya dalam bidang matematika, Al-Qalasadi juga banyak menulis mengenai ilmu waris atau al-faraid.

Tidak hanya itu, meskipun matematika menjadi ilmu yang ia pelajari dengan tekun, ia tetap tidak mengabaikan kemampuan kreatif dan artistiknya. Bahkan, ia sempat menulis buku yang menjelaskan aturan aljabar dalam bentuk puisi.

Kegemilangan Al-Qalasadi dalam perkembangan ilmu pengetahuan, terutama ilmu matematika berakhir dengan menyedihkan karena ia merupakan matematikawan kesohor muslim terakhir di Andalusia (sekarang Spanyol).

Enam tahun setelah kematian Al-Qalasadi, Kota Granada (kota muslim terakhir di Spanyol) jatuh ke tangan pasukan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Selepas itu, perkembangan pengetahuan Islam mengalami kemunduran hingga sekarang.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Humaniora
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Abdul Hadi