Menuju konten utama

BI: Video Viral soal Uang Rupiah Mutilasi adalah Hoaks

Doni P Joewono mengatakan, video rupiah mutilasi yang menunjukkan uang besaran Rp100 ribu dengan nomor seri yang berbeda adalah hoaks.

BI: Video Viral soal Uang Rupiah Mutilasi adalah Hoaks
Warga menerawang uang rupiah saat sosialisasi Pekan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) Nasional 2020 dan sosialisasi mata uang rupiah di Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/hp.

tirto.id - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P Joewono mengatakan, video viral soal rupiah mutilasi yang menunjukkan uang besaran Rp100 ribu dengan nomor seri yang berbeda adalah hoaks. Dia mengimbau masyarakat tidak menyebarkan video tersebut kepada orang lain.

"Saya mengimbau teman-teman untuk membantu yang viral di TikTok itu hoaks, jadi siapa pun yang menerima itu jangan diteruskan," ujarnya seperti dikutip Antara, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Doni mengatakan hingga saat ini belum ada laporan masyarakat yang menerima uang mutilasi.

"Kami tentunya kerja sama dengan kepolisian. Jadi sampai hari ini belum ada laporan mengenai hal tersebut masyarakat yang menerima uang mutilasi dan tentunya kita represif dengan kepolisian," katanya.

Ia menekankan bahwa rupiah bukan sekadar alat pembayaran melainkan juga simbol dari kedaulatan negara, sehingga siapa pun yang merusak rupiah akan dikenai sanksi penjara sampai denda Rp1 miliar.

Dalam Pasal 35 Undang-Undang Mata Uang Nomor 7 Tahun 2011, setiap orang yang dengan sengaja merusak, memotong, menghancurkan, dan/atau mengubah rupiah dengan maksud merendahkan kehormatan rupiah sebagai simbol negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan pidana denda paling banyak Rp1 miliar.

"Kalau dikombinasikan antara uang asli dan dimutilasi dengan uang yang palsu berarti itu kategorinya pemalsuan itu kena KUHP," ujarnya.

BI terus mengedukasi masyarakat untuk masyarakat agar senantiasa menjaga dan merawat uang rupiah, serta tidak melipat, mencoret, menstaples, meremas, dan membasahi uang rupiah.

"Jangan 5 (dilipat, diremas, dicoret, dibasahi, dan distaples) itu, apalagi memutilasi, kita terus menjaga, edukasi kepada masyarakat bahwa uang itu adalah kedaulatan negara," tandasnya.

Baca juga artikel terkait UANG RUPIAH

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang