Menuju konten utama

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Meningkat jadi Rp6.622 T

Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2024 sebesar US$407,3 miliar.

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Meningkat jadi Rp6.622 T
Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2024 sebesar US$407,3 miliar atau Rp6.622 triliun dengan asumsi kurs Rp16.266. Posisi utang tersebut naik 1,4 persen year-on-year (yoy).

Secara tahunan, ULN pemerintah saat ini tumbuh sebesar 0,1 persen (yoy) atau melambat dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 5,4 persen (yoy). Secara bulanan, ULN telah meningkat dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang tumbuh 0,2 persen.

Sumber utama peningkatan tersebut adalah dari sektor publik, baik pemerintah maupun bank sentral.

"Perkembangan posisi ULN juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap beberapa mata uang global, termasuk rupiah," tulis Asisten Gubernur Bank Indonesia, Erwin Haryono, dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Jumat (19/4/2024).

Bank Indonesia menilai struktur ULN Tanah Air tetap sehat. Hal itu bisa dilihat dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,5 persen. Komposisinya juga didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,9 persen dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," ucap Erwin.

Peran ULN didorong untuk menopang pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Sebelumnya, BI melaporkan bahwa ULN Indonesia pada Januari 2024 tercatat sebesar US$405,7 miliar atau turun dibandingkan dengan posisi Desember 2023 yang mencapai US$408,1 miliar.

"Secara tahunan, posisi ULN Indonesia tumbuh sebesar 0,04 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,9 persen (yoy). Penurunan ini dikontribusikan oleh penurunan ULN sektor publik dan swasta," kata Erwin.

Erwin juga menjelaskan bahwa ULN pemerintah pada Januari 2024 mencapai sebesar US$194,4 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar US$196,6 miliar.

Baca juga artikel terkait UTANG LUAR NEGERI atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Fadrik Aziz Firdausi