Menuju konten utama

Cadangan Devisa RI pada Oktober 2024 Capai 151,2 Miliar Dolar AS

Peningkatan cadangan devisa ini terjadi karena pemerintah baru saja menarik utang luar negeri dan penerimaan pajak.

Cadangan Devisa RI pada Oktober 2024 Capai 151,2 Miliar Dolar AS
Petugas menghitung uang dollar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (10/2). Berdasarkan data Bank Indonesia, cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2017 tercatat sebesar 116,9 miliar dollar AS atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2016 sebesar 116,4 miliar dollar AS. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/17.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) melaporkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2024 mencapai 151,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS), naik dari posisi bulan sebelumya yang senilai 149,9 miliar dolar AS. Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan, peningkatan cadangan devisa ini terjadi karena pemerintah baru saja menarik utang luar negeri dan juga penerimaan pajak.

“Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah,” kata Ramdan, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (7/11/2024).

Sebagai informasi, pada Agustus 2024, utang luar negeri Indonesia mencapai 425,1 miliar dolar AS, naik 7,3 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Dari total utang tersebut, utang pemerintah mencapai 200,4 miliar dolar AS, tumbuh 0,6 persen dari posisi Juli 2024.

Sementara itu, posisi cadangan devisa Oktober 2024 ini setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, posisi ini juga masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” jelas Ramdan.

Dengan posisi ini, Bank Indonesia juga beranggapan bahwa cadangan devisa masih memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal. Sejalan dengan itu, kinerja ekspor diramal tetap positif.

Pun dengan neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus, sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.

Meski begitu, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk tetap menjaga dan bahkan meningkatkan stabilitas sistem keuangan nasional.

“Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tukas Ramdan.

Baca juga artikel terkait CADANGAN DEVISA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Abdul Aziz