Menuju konten utama

BI Sebut Penurunan Suku Bunga The Fed Untungkan Indonesia

Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menilai semakin cepat penurunan suku bunga The Fed akan membuat Indonesia semakin untung.

BI Sebut Penurunan Suku Bunga The Fed Untungkan Indonesia
Calon tunggal Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengikuti rapat paripurna ke-19 DPR masa persidangan V tahun sidang 2023-2024 di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/6/2024). DPR menyetujui Destry kembali menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) periode kedua 2024-2029 setelah melalui tes uji kelayakan dan kepatutan pada Senin (3/6). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.

tirto.id - Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menilai, penurunan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) atau Fed Fund Rate (FFR) akan memberikan dampak positif bagi Indonesia jika dilakukan semakin cepat. Ia beralasan, penurunan FFR akan membuat fenomena higher-for-longer alias tren suku bunga tinggi yang berimplikasi pada kondisi perekonomian global, termasuk Indonesia.

“Situasi higher for longer-nya juga secara bertahap bisa turun, apalagi Eropa kan juga udah nurunin suku bunga. Pasti bagus lah buat Indonesia, bagus,” kata Destry, saat ditemui di sela-sela acara FEKDIxKKI, di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Sementara itu, BI memperkirakan, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan menurunkan suku bunga acuan pada Desember 2024 atau lebih konservatif dari pasar yang memprediksi penurunan FFR pada September mendatang.

Akan tetapi, dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), The Fed memberikan sinyal penurunan suku bunga bakal terjadi pada September. Jika benar turun pada September, penurunan ini menjadi yang pertama sejak Bank Sentral mengerek suku bunga pada Maret hingga Juli 2023, sebanyak 525 basis poin (bps).

“Ini sudah sesuai ekspektasi kita si, ya. Pokoknya, kita kan sudah antisipasi, tahun depan akan menurunkan suku bunga. Antisipasi kita di bulan […] memang lebih konservatif, di Desember. Kalau misalnya bisa lebih cepat nurunin di September, ya lebih bagus, ya,” lanjut Destry.

Sementara itu, dalam FOMC Rabu (31/7/2024) sebagaimana dikutip Reuters, The Fed kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,5 persen. Kebijakan menahan suku bunga ini telah dilakukan The Fed sejak September 2023.

Meski menahan suku, The Fed telah mengatur waktu untuk menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan selanjutnya, yang jatuh pada 17-18 September 2024. Dengan tingkat inflasi AS yang terus terkendali sesuai target di 2 persen.

“Ada beberapa kemajuan lebih lanjut menuju Tujuan (inflasi) 2 persen sesuai target,” kata FOMC, mengutip Reuters, Kamis (1/8/2024).

Baca juga artikel terkait SUKU BUNGA THE FED atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Andrian Pratama Taher