Menuju konten utama

BI Prediksi Kenaikan Harga Properti akan Terus Melambat di Q1 2021

Menurut Indeks Harga Properti Residensial (IHPR), kenaikan harga properti di Q4 2020 hanya berkisar 1,43 persen year on year (yoy).

BI Prediksi Kenaikan Harga Properti akan Terus Melambat di Q1 2021
Pengendara sepeda motor melintas di depan perumahan bersubsidi di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) encatat kenaikan harga properti residensial atau tempat tinggal relatif terhambat di kuartal IV (Q4) 2020. Menurut Indeks Harga Properti Residensial (IHPR), kenaikan harga di Q4 2020 hanya berkisar 1,43 persen year on year (yoy) alias melambat dari Q3 2020 yang mencapai 1,51 persen yoy. Perlambatan ini diperkirakan terus berlanjut hingga awal 2021.

“IHPR diperkirakan masih tumbuh terbatas pada triwulan I-2021 sebesar 1,17 persen yoy,” ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).

Meski kenaikan harga properti residensial cenderung melambat pada Q4 2020, BI menyatakan tren penjualan masih terkontraksi dengan nilai 20,59 persen yoy. Meski demikian angka ini masih lebih baik dari Q3 2020 yang terkontraksi lebih dalam yaitu 30,93 persen yoy.

Kontraksi ini disebabkan oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang masih berlanjut hingga akhir tahun 2020. Di sisi lain, faktor suku bunga KPR juga dinilai turut memberi pengaruh.

“Penurunan penjualan properti residensial terjadi pada seluruh tipe rumah,” ucap Erwin.

Dalam surveinya, BI juga merekam tren kebutuhan pembiayaan yang digunakan konsumen. Hasilnya 75,31 persen konsumen masih mengandalkan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) lalu diikuti 17,85 persen tunai secara bertahap dan 6,84 persen secara tunai.

Lalu sumber pembiayaan yang digunakan oleh pengembang properti masih didominasi non perbankan. Porsi dana internal pengembang masih mencapai 65,46 persen dari total kebutuhan modal Q4 2020. Sementara pinjaman bank hanya berjumlah 22,93 persen dan sisa 8,37 persen berasal dari dana konsumen.

Baca juga artikel terkait HARGA PROPERTI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan