Menuju konten utama

BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Meningkat per September 2023

Peningkatan pembiayaan korporasi terdorong oleh sektor konstruksi, perdagangan, dan jasa pendidikan.

BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Meningkat per September 2023
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah), Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kiri), dan Deputi Gubernur Doni P. Joewono (kanan) memberikan keterangan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (25/7/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.

tirto.id - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono melaporkan, kebutuhan pembiayaan korporasi pada September 2023 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 16,1%, meningkat dibandingkan SBT 14,7% pada Agustus 2023.

Dalam catatan BI, peningkatan ini terdorong oleh sektor konstruksi, perdagangan, dan jasa pendidikan. Peningkatan kebutuhan pembiayaan yang terjadi terutama digunakan untuk aktivitas operasional, membayar kewajiban jatuh tempo, serta mendukung aktivitas investasi

“Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik,” kata Erwin dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (18/10/2023).

BI mencatat kebutuhan pembiayaan dari dana sendiri sebesar 50,7 persen yang tercatat menurun dibandingkan Agustus 2023 yakni 62 persen.

Sementara itu, sumber pembiayaan yang bersumber dari perbankan dalam negeri 13,4 persen dan sumber pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik 11,9 persen, terindikasi meningkat dibandingkan Agustus 2023.

Di sisi lain, kebutuhan pembiayaan korporasi tiga bulan ke depan diperkirakan meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya dengan SBT 28,1%. Pertumbuhan pembiayaan korporasi terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional sebesar 78,9% dan mendukung aktivitas investasi sebesar 25,6%.

Kemudian, penyaluran kredit baru oleh perbankan pada September 2023 juga menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. SBT penyaluran kredit baru pada September 2023 tercatat sebesar 92,6%, tumbuh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 86,2%.

Faktor utama yang mempengaruhi penyaluran kredit baru antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

“Untuk keseluruhan triwulan III 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya,” kata Erwin.

Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru tampak cukup stabil pada bulan September 2023. Namun, dalam jangka waktu 3 hingga 6 bulan mendatang, diperkirakan pemenuhan pembiayaan yang berasal dari bank umum akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing.

Baca juga artikel terkait BANK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Reja Hidayat