tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk sampai hari ini, Senin, 6 Juni 2022 atau sudah memasuki hari ke-103 invasi. Menurut berita terkini, Presiden Rusia, Vladimir Putin memperingatkan, negaranya akan menyasar target baru kalau barat memberikan rudal jarak jauh ke Ukraina.
"Kami akan menyerang target yang belum kami pukul," kata Putin seperti dikutip The Guardian.
Pernyataan Putin itu ditujukan untuk merespons langkah Inggris yang akan memasok artileri roket jarak jauh ke Ukraina, termasuk beberapa sistem peluncuran roket berganda M270, yang dapat mencapai target hingga 80 km (50 mil).
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan, keputusan untuk mengirim peluncur roket itu dibenarkan karena " taktik Rusia berubah, demikian juga dukungan kami kepada Ukraina".
Situasi Terkini Perang Rusia dan Ukraina
Pada Minggu pagi, untuk pertama kalinya Rusia menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv dengan rudal. Akan tetapi, menurut angkatan udara Ukraina, salah satu dari lima rudal jelajah yang ditembakkan dari pesawat pengembom Tu-95 di Laut Kaspia berhasil dicegat.
Sebuah rudal jelajah Rusia “terbang sangat rendah” di atas pembangkit listrik tenaga nuklir di selatan Ukraina sekitar pukul 5.30 pagi pada hari Minggu tampaknya menuju Kyiv.
Menurut perusahaan energi nuklir Ukraina, Energoatom, tentara Rusia "masih tidak mengerti bahwa bahkan pecahan terkecil dari rudal yang dapat mengenai unit tenaga kerja bisa menyebabkan bencana nuklir dan kebocoran radiasi".
Al Jazeera melaporkan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, tentaranya menembak jatuh sebuah pesawat pengangkut militer Ukraina di dekat pelabuhan Laut Hitam Odesa yang membawa senjata dan amunisi.
Di sisi lain, para pejabat mengatakan pasukan Ukraina menyerang balik dan merebut kembali separuh kota Sievierodonetsk di timur Ukraina.
“Itu adalah situasi yang sulit, Rusia menguasai 70 perse kota, tetapi selama dua hari terakhir mereka telah didorong mundur,” kata gubernur regional Luhansk Serhiy Haidai kepada televisi Ukraina.
Menurut Institute for the Study of War, pasukan Ukraina "berhasil memperlambat operasi Rusia" di Donbas dan membuat "serangan balik lokal yang efektif di Sievierodonetsk".
Sementara itu, kata seorang wartawan media pemerintah Rusia pada hari Minggu, jenderal Rusia, Mayor Jenderal Roman Kutuzov tewas di Ukraina timur.
Ia menambahkan, serangkaian korban militer tingkat tinggi saat ini sedang diderita oleh Moskow. Tapi belum ada komentar langsung dari kementerian pertahanan Rusia terkait hal itu.
Menteri luar negeri Rusia mengatakan sanksi Barat tidak akan berpengaruh pada ekspor minyak di negaranya. Ia bahkan memprediksi lonjakan besar keuntungan dari pengiriman energi tahun ini.
Editor: Iswara N Raditya