tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina di hari ke-99 ini belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Menurut berita terbaru hari ini, Kamis, 2 Juni 2022, pasukan Rusia sudah menguasai lebih dari dua pertiga wilayah Sievierodonetsk, kota utama di Ukraina timur.
The Guardianmelaporkan, Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai mengatakan, "hari ini, pasukan Rusia menguasai sebagian besar kota [Sievierodonetsk].” Menurut Haidai, sejumlah warga sipil masih berlindung di bawah pabrik kimia untuk menghindari serangan Rusia.
Para pejabat mengatakan, sebuah rudal Rusia menghantam jalur rel di wilayah Lviv barat, tempat itu adalah saluran utama untuk pasokan senjata barat. Dalam serangan itu, kata Gubernur Lviv, Maksym Kozytskiy, ada lima orang terluka.
Seorang penasihat menteri dalam negeri Ukraina bernama Anton Gerashchenko mengatakan, Rusia menabrak terowongan kereta api di Pegunungan Carpathian. Tujuannya untuk memotong jalur kereta api utama dan mengganggu pengiriman senjata dan bahan bakar.
Di sisi lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengakui kalau pasukannya sedang menderita karena ada 100 orang tewas dan 500 terluka setiap hari. Menurut dia, situasi yang paling sulit saat ini adalah di timur Ukraina dan selatan Donetsk dan Luhansk.
Menurut para pejabat Barat, prediksi Ukraina mengenai mereka kehilangan 60 hingga 100 tentara per hari yang terbunuh adalah "cukup kredibel".
Berita Terkini Perang Rusia dan Ukraina
Wartawan France 24, Jonathan Walsh melaporkan dari Dnipro, warga sipil Ukraina yang berada di Severodonetsk "benar-benar terjebak" di kota dan "tidak ada lagi tim penyelamat yang bisa pergi ke sana".
Dnipro adalah pusat kemanusiaan di Ukraina timur sehingga tim penyelamat yang menuju Severodonetsk harus terhenti. "Rusia sekarang menguasai sebagian besar kota dan ada pertempuran sengit di pusat kota," kata Walsh.
Amerika Serikat memperkirakan perang Rusia dan Ukraina akan berlanjut selama"berbulan-bulan" ke depan walaupun ada tekanan di medan perang.
Slokavia dikabarkan akan mengirimkan howitzers ke Ukraina di bawah kontrak komersial untuk membantu melawan pasukan Rusia. Howitzer Zuzana 2, baik versi modern dari model lama, menggunakan peluru 155 mm dan memiliki jangkauan efektif 40 km (25 mil) hingga lebih dari 50 km (30 mil) tergantung pada jenis amunisinya.
Di sisi lain, Rusia mengaku sudah menyelesaikan pengujian rudal jelajah hipersonik Zirkon dan akan menyebarkannya sebelum akhir tahun.
Presiden Vladimir Putin menggambarkan Zircon sebagai bagian dari generasi baru sistem persenjataan yang tak tertandingi, yang melaju dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara.
Editor: Iswara N Raditya
